Masjid Nabi Jadi Gereja ?
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,, baru2 ini kita dihebohkan oleh Ungkapan seorang Yang menyebut dirinya seorang Guru , disuatu Podcast dia menyinggung perihal sejarah Kaum Nasrani Najran yang datang kepada Nabi Muhammad ﷺ untuk diskusi, singkat nya inti dari Ini , DIa mengatakan bahwa Kaum Nasrani tsb. Melakukan kebaktian di masjid Nabi dan dengan Izin Nabi, bahkan dengan berani mengatakan Bahwa masjid Nabawi pernah menjadi gereja selama +- 3 jam. Benarkah Kisah ini
Kisah ini termuat dalam sirah ibn Hisyam Rahimahullah tentang kaum Nasrani Najrn yang memnemui Rasulullah ﷺ untuk diskusi. Dala Sirah Ibn Hisyam di jelaskan Bahwa suatu hari datang lah 60 orang dengan membawa 60 kendaraan, dan diantara 60 itu terdapat 14 orang terhormat dan tujuan mereka datang adalah ingin berdialog dengan Nabi ﷺ , Nama Ke 14 Orang tersebut adalah :
Al Aqib Abdul Masih As Sayyid Al Aiham Abu Haritsah Bin Al Qamah Aus Al Harits
Zaid, Qais, Yazid, Nabiha, Khuwailid, Amr, Khalid, Abdullah , dan Johanes.
Dan yang Jadi Juru Debat diantara Mereka adalah Al Aqib Abdul Masih , As Sayyid Al Aiham dan AL Harits bin Al Qamah, Masing2 dari mereka memiliki pemahaman yang berbeda tentang hakikat Kekristenan, ada yang menganggap Isa adalah Allah , ada yang mengatakan Isa Putra Allah dan Menganggap Isa Satu diantara 3 Tuhan. Dialog Panjang ini dapat Dibaca Di Sirah Ibnu Hisyam
Dalam Sirah Ibn Hisyam Pula dijelaskan bahwa saat mereka telah siap berangkat menuju madinah terjadi peristiwa dimana keledai Abu Haritsah terperosok ke Lubang , hal ini membuat saudaranya Kuz bin Alqamah berkata celakalah orang itu (yang dimaksud adalah Nabi ﷺ) namu Abu Haritsah menjawab , engkau lah yang celaka , Quz bertanya Mengapa ? Abu Haritsah menjawab karena Ia adalah seorang Nabi yang disebutkan di Kitab. Singkatnya Terjadilah diskusi diantara kedua saudara itu, yang intinya Abu haritsah menolak Islam dikarenakan Keduniaan. Berbeda dengan Kuz bin Al qamah Ia kemudian Masuk islam.
dijelaskan Pula dalam Sirah Ibn Hisyam Bahwa para pemimpin Najran mempunyai kendali atas kitab2 yang mereka Imani dengan keadaan kitab tsb, jikalau seorang pemimpin dr mereka meninggal , maka kitab tersebut berpindah tangan ke pemimpin yang baru, kitab ini dikunci dan tidak satupun dari kalangan mereka yang memecahkan nya, suatu ketika pemimpin najran ini berjalan tiba2 Ia terpeleset , sang anak yang melihat hal ini langsung berkata : celaka lah orang jauh itu (yang di maksud Nabi ﷺ), sang Ayah berkata Jangan lah engkau berkata hal demikian, karena Nama Nya terdapat dalam kita kita. Dan ketika Sang Pemimpin itu meninggal , sang Anak memberanikan diri memecahkan kunci dan membuka kitab tsb. Dan didapati nya Nama Nabi ﷺ dalam kitab tsb.
Namun pembahasan kita Ialah sebuah peristiwa di mana delegasi Najran yang telah sampai ke kediaman Nabi ﷺ pada waktu Ashar , dimana mereka Ibadah di masjid Nabi ﷺ dan di perbolehkan. Berikut kami sertakan Riwayat dalam Sirah Ibn. Hisyam
Ibnu Ishaq berkata: Muhammad bin Ja'far bin Zubair berkata kepadaku: Pada saat delegasi Najran tiba di kediaman Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa Sallam, dan masuk ke masjid beliau pada saat waktu shalat Ashar telah tiba, mereka memakai pakaian bergaris yang berasal dari Yaman dengan jubah dan mantel warna-warni menawan sebagaimana yang biasa dikenakan orang-orang Bani Al-Harits bin Ka'ab. Salah seorang sahabat Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa Sallam yang melihat mereka ketika itu berujar: "Kami tidak pernah melihat delegasi seperti mereka. Pada saat shalat mereka telah tiba, mereka langsung berdiri di masjid Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa Sallam lalu merekapun shalat. Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Biarkanlah mereka melakukan shalat." Mereka shalat dengan menghadap ke arah timur.
DI sini kita dapati Riwayat ini dari Ibn Ishaq dan Terdapat Nama Muhammad Bin Ja’far Bin Zubair Bin Awwam Radhiallahu’anhu, dalam Kitab2 Biografi Ulama seperti Kitab siyar a'lam an-nubala Karya Imam Az Zahabi Rahimahullah Maka kita dapati Bahwa Muhammad Bin Ja’far Bin Zubair Bin Awwam adalah seorang Tabi’ut Tabi’in , Beliau Rahimahullah adalah Cucu Dari Sahabat Mulia Zubair Bin Awwam serta beliau juga murid dari seorang Tabi’in Urwah Bin Zubair Rahimahullah,. Jadi Sanad RIwayat ini Mu’dhal (gugur 2 nama Perawi) dikarenakan Beliau Meriwayatkan Langsung ke Nabi sementara Beliau tidak hidup di zaman Nabi ﷺ Dengan kata Lain Riwayat ini Dhaif. Dengan kata lain riwayat ini tidak bisa dijadikan Hujjah dalam agama apalagi sampai memakai nya dalam penerapan hukum.
dan perlu kita fahami riwayat ini juga bertentangan dengan Al Qur’an Dimana Allah berfirman :
“Dan sesungguhnya masjid-masjid itu hanyalah kepunyaan Allah, karena itu janganlah kalian menyembah apapun (di dalamnya) di samping (menyembah) Allah” (QS. Al-Jin: 18).
Pertanyaannya kenapa Hadits Dhaif terdapat dalam kitab2 SIrah , terkhusus SIrah Karya Ibn Hisyam Rahimahullah, ? Perlu di ketahui dalam penulisan Sirah Ulama2 Terdahulu Memasukkan Riwayat2 Dhaif sebagai riwayat tambahan yang terdapat dalam Riwayat2 SHahih , atau yang disebut dengan Isti’nas, Namun walaupun demikian Para Ulama Juga mewanti wanti kita untuk tidak menelan mentah2 riwayat2 Dhaif, baik Mengimani nya secara Utuh , membawa nya ke prihal Hujjah, terlebih sebagai penguat Akidah. Oleh Karena itu para Ulama memberi batasan2 , dan jika pun ingin memakai nya dalam memahami sebuah riwayat kita dianjurkan untuk mematuhi syarat2 Para Ulama dalam ranah ini, atau bertanya kepada Ulama yang faham dalam Msalah ini. Wallahu’alam
Masjid Nabi Jadi Gereja ?
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,, baru2 ini kita dihebohkan oleh Ungkapan seorang Yang menyebut dirinya seorang Guru , disuatu Podcast dia menyinggung perihal sejarah Kaum Nasrani Najran yang datang kepada Nabi Muhammad ﷺ untuk diskusi, singkat nya inti dari Ini , DIa mengatakan bahwa Kaum Nasrani tsb. Melakukan kebaktian di masjid Nabi dan dengan Izin Nabi, bahkan dengan berani mengatakan Bahwa masjid Nabawi pernah menjadi gereja selama +- 3 jam. Benarkah Kisah ini
Kisah ini termuat dalam sirah ibn Hisyam Rahimahullah tentang kaum Nasrani Najrn yang memnemui Rasulullah ﷺ untuk diskusi. Dala Sirah Ibn Hisyam di jelaskan Bahwa suatu hari datang lah 60 orang dengan membawa 60 kendaraan, dan diantara 60 itu terdapat 14 orang terhormat dan tujuan mereka datang adalah ingin berdialog dengan Nabi ﷺ , Nama Ke 14 Orang tersebut adalah :
Al Aqib Abdul Masih As Sayyid Al Aiham Abu Haritsah Bin Al Qamah Aus Al Harits
Zaid, Qais, Yazid, Nabiha, Khuwailid, Amr, Khalid, Abdullah , dan Johanes.
Dan yang Jadi Juru Debat diantara Mereka adalah Al Aqib Abdul Masih , As Sayyid Al Aiham dan AL Harits bin Al Qamah, Masing2 dari mereka memiliki pemahaman yang berbeda tentang hakikat Kekristenan, ada yang menganggap Isa adalah Allah , ada yang mengatakan Isa Putra Allah dan Menganggap Isa Satu diantara 3 Tuhan. Dialog Panjang ini dapat Dibaca Di Sirah Ibnu Hisyam
Dalam Sirah Ibn Hisyam Pula dijelaskan bahwa saat mereka telah siap berangkat menuju madinah terjadi peristiwa dimana keledai Abu Haritsah terperosok ke Lubang , hal ini membuat saudaranya Kuz bin Alqamah berkata celakalah orang itu (yang dimaksud adalah Nabi ﷺ) namu Abu Haritsah menjawab , engkau lah yang celaka , Quz bertanya Mengapa ? Abu Haritsah menjawab karena Ia adalah seorang Nabi yang disebutkan di Kitab. Singkatnya Terjadilah diskusi diantara kedua saudara itu, yang intinya Abu haritsah menolak Islam dikarenakan Keduniaan. Berbeda dengan Kuz bin Al qamah Ia kemudian Masuk islam.
dijelaskan Pula dalam Sirah Ibn Hisyam Bahwa para pemimpin Najran mempunyai kendali atas kitab2 yang mereka Imani dengan keadaan kitab tsb, jikalau seorang pemimpin dr mereka meninggal , maka kitab tersebut berpindah tangan ke pemimpin yang baru, kitab ini dikunci dan tidak satupun dari kalangan mereka yang memecahkan nya, suatu ketika pemimpin najran ini berjalan tiba2 Ia terpeleset , sang anak yang melihat hal ini langsung berkata : celaka lah orang jauh itu (yang di maksud Nabi ﷺ), sang Ayah berkata Jangan lah engkau berkata hal demikian, karena Nama Nya terdapat dalam kita kita. Dan ketika Sang Pemimpin itu meninggal , sang Anak memberanikan diri memecahkan kunci dan membuka kitab tsb. Dan didapati nya Nama Nabi ﷺ dalam kitab tsb.
Namun pembahasan kita Ialah sebuah peristiwa di mana delegasi Najran yang telah sampai ke kediaman Nabi ﷺ pada waktu Ashar , dimana mereka Ibadah di masjid Nabi ﷺ dan di perbolehkan. Berikut kami sertakan Riwayat dalam Sirah Ibn. Hisyam
Ibnu Ishaq berkata: Muhammad bin Ja'far bin Zubair berkata kepadaku: Pada saat delegasi Najran tiba di kediaman Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa Sallam, dan masuk ke masjid beliau pada saat waktu shalat Ashar telah tiba, mereka memakai pakaian bergaris yang berasal dari Yaman dengan jubah dan mantel warna-warni menawan sebagaimana yang biasa dikenakan orang-orang Bani Al-Harits bin Ka'ab. Salah seorang sahabat Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa Sallam yang melihat mereka ketika itu berujar: "Kami tidak pernah melihat delegasi seperti mereka. Pada saat shalat mereka telah tiba, mereka langsung berdiri di masjid Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa Sallam lalu merekapun shalat. Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Biarkanlah mereka melakukan shalat." Mereka shalat dengan menghadap ke arah timur.
DI sini kita dapati Riwayat ini dari Ibn Ishaq dan Terdapat Nama Muhammad Bin Ja’far Bin Zubair Bin Awwam Radhiallahu’anhu, dalam Kitab2 Biografi Ulama seperti Kitab siyar a'lam an-nubala Karya Imam Az Zahabi Rahimahullah Maka kita dapati Bahwa Muhammad Bin Ja’far Bin Zubair Bin Awwam adalah seorang Tabi’ut Tabi’in , Beliau Rahimahullah adalah Cucu Dari Sahabat Mulia Zubair Bin Awwam serta beliau juga murid dari seorang Tabi’in Urwah Bin Zubair Rahimahullah,. Jadi Sanad RIwayat ini Mu’dhal (gugur 2 nama Perawi) dikarenakan Beliau Meriwayatkan Langsung ke Nabi sementara Beliau tidak hidup di zaman Nabi ﷺ Dengan kata Lain Riwayat ini Dhaif. Dengan kata lain riwayat ini tidak bisa dijadikan Hujjah dalam agama apalagi sampai memakai nya dalam penerapan hukum.
dan perlu kita fahami riwayat ini juga bertentangan dengan Al Qur’an Dimana Allah berfirman :
“Dan sesungguhnya masjid-masjid itu hanyalah kepunyaan Allah, karena itu janganlah kalian menyembah apapun (di dalamnya) di samping (menyembah) Allah” (QS. Al-Jin: 18).
Pertanyaannya kenapa Hadits Dhaif terdapat dalam kitab2 SIrah , terkhusus SIrah Karya Ibn Hisyam Rahimahullah, ? Perlu di ketahui dalam penulisan Sirah Ulama2 Terdahulu Memasukkan Riwayat2 Dhaif sebagai riwayat tambahan yang terdapat dalam Riwayat2 SHahih , atau yang disebut dengan Isti’nas, Namun walaupun demikian Para Ulama Juga mewanti wanti kita untuk tidak menelan mentah2 riwayat2 Dhaif, baik Mengimani nya secara Utuh , membawa nya ke prihal Hujjah, terlebih sebagai penguat Akidah. Oleh Karena itu para Ulama memberi batasan2 , dan jika pun ingin memakai nya dalam memahami sebuah riwayat kita dianjurkan untuk mematuhi syarat2 Para Ulama dalam ranah ini, atau bertanya kepada Ulama yang faham dalam Msalah ini. Wallahu’alam
Komentar
Posting Komentar