Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Rasulullah ﷺ merupakan suri tauladan yang baik ,
Beliau ﷺ Mengajarkan
manusia atas agar selalu mencintai sesama manusia , dan tidak berlebihan dalam mencintai
, sesuai dengan petunjuk Allah , oleh karena itu mencintai Nabi dan keluarganya
adalah hal yang wajib dalam kehidupan kita, maka celakalah bagi siapa saja yang
membenci Ahlul Bait, seperti kisah yang akan kita bahas , yakni kisah para
penghulu pemuda Disurga, seorang yang baik dan tegas , berwibawa, dan sangat di
cintai manusia, Namun Allah menakdirkan Beliau di Khianati hingga wafat, Beliau
lah Husein Radhiallahu’anhu dalam
episode, Story Of Karbala.
Beliau Radhiallahu’anhu lahir pada tgl 5 Sya’ban th. 4H , dan Jarak antara Beliau dengan sang Kakak Hassan Radhiallahu’anhu , menurut sebagian Para Ulama satu kali masa suci dan satu kali masa Kehamilan.( al-Bidâyah wan Nihâyah (VIII/149)),
Husein Radhiallahu’anhu mempunyai Sikap yag tegas dalam sebuah perkara, tangguh seperti Ayahnya, dan berilmu, . Beliau adalah Imam diantara Imam2 Ahlussunah yang kedudukannya mulia di sisi Rasulullah ﷺ , Rasulullah ﷺ Bersabda :
“Keduanya (Hasan dan Husain) adalah dua buah tangkai bungaku di dunia”. [Riwayat al-Bukhari dan lainnya, Fathul Bâri VII/95, no. 3753]
Imam adz-Dzahabi rahimahullah juga membawakan riwayat dari Ummu Salamah Radhiyallahu ‘anha, ia berkata: “Sesungguhnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyelimuti ‘Ali, Fâthimah serta kedua anaknya (Hasan dan Husain) dengan sebuah selimut, kemudian beliau bersabda:
Ya Allah, mereka adalah ahli bait putriku dan kesayanganku.
Ya Allah, hilangkanlah kotoran dari mereka, dan sucikanlah mereka dengan
sesuci-sucinya”. Aku (Ummu Salamah) bertanya: Apakah aku termasuk mereka?.
Beliau menjawab: “Sesungguhnya engkau menuju kepada kebaikan
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:
“Husain termasuk bagian dariku dan aku termasuk bagian
darinya, Allah akan mencintai siapa saja yang mencintai Husain. Dan Husain
adalah satu umat di antara umat-umat yang lain dalam kebaikannya (diriwayatkan
oleh Imam Tirmidzi dan Imam Ibnu Majah)
Inilah beberapa kemulian Husein radhiallahu’anhu yang
mewajibkan kita mencintainya , Namun tidak lah berlebihan sehingga kita
melupakan orang2 mulia lainnya seperrti Para Sahabat , Abubakar, Umar, Usman
dan Ali Radhiallau’anhum yang sudah banyak Dalil tentang kemuliaan mereka.
Perjalanan Hidup Beliau tidak lepas dari Fitnah yang menimpa Umat , dimana selepas masa kejayaan maka Zaman fitnah pasti akan ada, tepatnya di Akhir masa Pemerintahan Sahabat Mulia Ustman Bin Affan Radhiallahu’anhu yang wafat oleh kaum Khawarij atas propaganga Abdullah Bin Saba’, tidak hanya itu fitnah dan kekacauan pun terus Bergulir setelah nya, Tepatnya saat Ali Bin Abi Thalib radhiallahu’anhu di nobatkan menjadi Amirul Mukminin, dan Di zaman beliau pula Pusat ekhalifahan di pindahkan ke Kuffah, Perseteruan pun terjadi antara Amirul Mukminin Ali dan Muawiyah radhiallahu’anhum Ajma’in , perlu diketahui Perseteruan ini terjadi ketika Muawiyah mendapat kabar tentang terbunuhnya Ustman DI tangan Para Khawarij, dan Muawiyah meminta kepada Amirul Mukminin Ali untuk mencari pelaku dan meng Qishas mereka, namun Berbeda dengan Ali berliau berijtihad agar Muawiyah mau membaiatnya dahulu dan menunggu kondusifnya keadaan dan setelah itu baru lah mencari pelaku tsb. Karena dalam sejrah dijelaskan, ribuan manusia yang mengepung rumah Utsman , maka tidak mudah untuk mencari para pelaku , tidak hanya Muawiyah , sahabat mulia lainnya seperti Thalhah bin Ubaidillah, Zubair Bin Awwam dan Ummul Mukminin Aisyah meminta Ali segera meng qishas para pelaku, Namun harus kita ketahui Ini hanya masalah Ijtihad yang berbeda , bukanlah karena kekuasaan, meihat kondisi yang semakin tidak kondusif orang2 munafiq tidak diam begitu saja , mereka pun merencanakan Makar dengan mengirimkan surat kepada dua belah pihak seakan akan kubu satu akan menyerang, sehingga membuat kubu dua bersiap untuk menghadang, oleh krn itulah terjadinya Perang jamal dan Shiffin yang mengakibatkan banyak diantara Sahabat Syahid , diantara nya Zubair Bin Awam Thalhah Bin Ubaidillah serta amar bin Yasir, padahal menurut para ahli sejarah antara pasukan Ali dan Ummul Mukminin di perang Jamal sudah terjadi kesepakatan dan menyerujui ijtihad Ali , namun krn tidak ingin kedok mereka para khawarij pun saling melemparkan anak panah pda malam hari , sehingga meletuslah peperangan yang tidak diinginkan , yang setelah itu barulah kedua kubu menyadari bahwa diantara pasukannya sedang disusupi , hal ini pun terjadi di perang Shiffin. Jadi tidak benarlah pendapat yang mengatakan Muawiyah Radhiallahu’anhu menginginkan kekuasaan.
hal ini di buktikan sebelum terjadinya pertempuran , Kaisar Romawi pernah mengirimkan surat yang berisikan dukungan untuk membantu Muawiyah melawan Ali ,Namun Taukah anda Balasan surat tsb.
Muawiyah membalas surat tsb.
DUA SAUDARA YANG SEDANG BERSETERU , APA URUSANMU IKUT CAMPUR, JIKA ENGKAU MAU AKAN KUKIRIMKAN PASUKAN YANG AWALNYA BERDIRI DIHADAPANMU DAN AKHIRNYA BERDIRI DIHADAPANKU, DAN AKAN KUBAWA KEPALAMU KEHADAPAN ALI.
beginilah semestinya sikap seorang muslim, meskipun negara kita sedang di adu domba , semestinya kita tetap mencintai sesama muslim, dan mendoakan pemimpin kita agar Allah menjaga beliau dan memberi nya hidayah.
pada Tahun 40H Ali Bin Abi Thalib Radhiallhu’anhu Wafat di tangan Abdurahman Bin Muljam yang sudah terjangkit virus Khawarij, selanjutnya atas pertimbangan para sahabat, maka kekhalifahan pun di serahkan ke Anak Beliau Hasan, Dalam sejarah di jelaskan Para penduduk Kuffah menyarankan agar hasan menyiapkan pasukan besar untuk menyerang pasukan Muawiyah di Syam, padahal beliau tidak ingin melakukannya, Atas desakan tsb. Maka terkumpullah pasukan besar , sehingga dalam sejarah dijelaskan Amr Bin Ash Radhiallahu’anhu berkata : seandainya pasukan itu menghancurkan sebuah gunung maka mereka dapat melakukannya, Muawiyah yang mengetahui kedatangan Hasan dan pasukannya terlebih dia tidak akan memerangi saudara semuslim nya lagi setelah Perang siffin, maka Beliau mengutus dua sahabat Mulia untuk berunding kpd Hassan, mereka Bernama Abdurrahman Bin Samurah dan Abdullah Bin Amr , disisi lain hasan yang dalam perjalanan menuju Syam diantara pasukannya berkata apakah kita akan memerangi Saudara kita sendiri, padahal sejatinya mereka yang memaksa Hasan untu keluar berperang, hal ini lah yang membuat Hasan menyadari siapa penduduk Thaif , singkat cerita setelah bertemu 2 juru runding dari Muawiyah , Hasan pun Berijtihad untuk menyerahkan Kekhalifahan kepada satu pemimpin dan demi kedamaian Kaum Muslimin, maka Kehalifahan pun di serahkan kpd Muawiyah Radhiallahu’anhu,dengan syarat jikalau muawiyah wafat maka tampuk kepemimpinan di serahkan kepada jamaah muslimin, dan mengizinkan hasan dan keluarganya untuk pergi ke Madinah, meski mendapat pertentangan dari kalangan penduduk kuffah hingga saudaranya, tetapi hasan tidak terusik dengan hal tsb. Krn semua Ia Lakukan demi darah Kaum muslimin dan kembalinya kejayaan Islam dalam satu Komando kepemimpinan. Hal ini menjadi kebenaran Sabda Rasulullahﷺ
dari Abi Bakrah bahwa dia melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di atas mimbar dan Hasan bin Ali radhiyallahu ‘anhu di sampingnya beliau sesaat menghadap kepada manusia dan sesaat melihat kepadanya seraya berkata:
Perjalanan Hidup Beliau tidak lepas dari Fitnah yang menimpa Umat , dimana selepas masa kejayaan maka Zaman fitnah pasti akan ada, tepatnya di Akhir masa Pemerintahan Sahabat Mulia Ustman Bin Affan Radhiallahu’anhu yang wafat oleh kaum Khawarij atas propaganga Abdullah Bin Saba’, tidak hanya itu fitnah dan kekacauan pun terus Bergulir setelah nya, Tepatnya saat Ali Bin Abi Thalib radhiallahu’anhu di nobatkan menjadi Amirul Mukminin, dan Di zaman beliau pula Pusat ekhalifahan di pindahkan ke Kuffah, Perseteruan pun terjadi antara Amirul Mukminin Ali dan Muawiyah radhiallahu’anhum Ajma’in , perlu diketahui Perseteruan ini terjadi ketika Muawiyah mendapat kabar tentang terbunuhnya Ustman DI tangan Para Khawarij, dan Muawiyah meminta kepada Amirul Mukminin Ali untuk mencari pelaku dan meng Qishas mereka, namun Berbeda dengan Ali berliau berijtihad agar Muawiyah mau membaiatnya dahulu dan menunggu kondusifnya keadaan dan setelah itu baru lah mencari pelaku tsb. Karena dalam sejrah dijelaskan, ribuan manusia yang mengepung rumah Utsman , maka tidak mudah untuk mencari para pelaku , tidak hanya Muawiyah , sahabat mulia lainnya seperti Thalhah bin Ubaidillah, Zubair Bin Awwam dan Ummul Mukminin Aisyah meminta Ali segera meng qishas para pelaku, Namun harus kita ketahui Ini hanya masalah Ijtihad yang berbeda , bukanlah karena kekuasaan, meihat kondisi yang semakin tidak kondusif orang2 munafiq tidak diam begitu saja , mereka pun merencanakan Makar dengan mengirimkan surat kepada dua belah pihak seakan akan kubu satu akan menyerang, sehingga membuat kubu dua bersiap untuk menghadang, oleh krn itulah terjadinya Perang jamal dan Shiffin yang mengakibatkan banyak diantara Sahabat Syahid , diantara nya Zubair Bin Awam Thalhah Bin Ubaidillah serta amar bin Yasir, padahal menurut para ahli sejarah antara pasukan Ali dan Ummul Mukminin di perang Jamal sudah terjadi kesepakatan dan menyerujui ijtihad Ali , namun krn tidak ingin kedok mereka para khawarij pun saling melemparkan anak panah pda malam hari , sehingga meletuslah peperangan yang tidak diinginkan , yang setelah itu barulah kedua kubu menyadari bahwa diantara pasukannya sedang disusupi , hal ini pun terjadi di perang Shiffin. Jadi tidak benarlah pendapat yang mengatakan Muawiyah Radhiallahu’anhu menginginkan kekuasaan.
hal ini di buktikan sebelum terjadinya pertempuran , Kaisar Romawi pernah mengirimkan surat yang berisikan dukungan untuk membantu Muawiyah melawan Ali ,Namun Taukah anda Balasan surat tsb.
Muawiyah membalas surat tsb.
DUA SAUDARA YANG SEDANG BERSETERU , APA URUSANMU IKUT CAMPUR, JIKA ENGKAU MAU AKAN KUKIRIMKAN PASUKAN YANG AWALNYA BERDIRI DIHADAPANMU DAN AKHIRNYA BERDIRI DIHADAPANKU, DAN AKAN KUBAWA KEPALAMU KEHADAPAN ALI.
beginilah semestinya sikap seorang muslim, meskipun negara kita sedang di adu domba , semestinya kita tetap mencintai sesama muslim, dan mendoakan pemimpin kita agar Allah menjaga beliau dan memberi nya hidayah.
pada Tahun 40H Ali Bin Abi Thalib Radhiallhu’anhu Wafat di tangan Abdurahman Bin Muljam yang sudah terjangkit virus Khawarij, selanjutnya atas pertimbangan para sahabat, maka kekhalifahan pun di serahkan ke Anak Beliau Hasan, Dalam sejarah di jelaskan Para penduduk Kuffah menyarankan agar hasan menyiapkan pasukan besar untuk menyerang pasukan Muawiyah di Syam, padahal beliau tidak ingin melakukannya, Atas desakan tsb. Maka terkumpullah pasukan besar , sehingga dalam sejarah dijelaskan Amr Bin Ash Radhiallahu’anhu berkata : seandainya pasukan itu menghancurkan sebuah gunung maka mereka dapat melakukannya, Muawiyah yang mengetahui kedatangan Hasan dan pasukannya terlebih dia tidak akan memerangi saudara semuslim nya lagi setelah Perang siffin, maka Beliau mengutus dua sahabat Mulia untuk berunding kpd Hassan, mereka Bernama Abdurrahman Bin Samurah dan Abdullah Bin Amr , disisi lain hasan yang dalam perjalanan menuju Syam diantara pasukannya berkata apakah kita akan memerangi Saudara kita sendiri, padahal sejatinya mereka yang memaksa Hasan untu keluar berperang, hal ini lah yang membuat Hasan menyadari siapa penduduk Thaif , singkat cerita setelah bertemu 2 juru runding dari Muawiyah , Hasan pun Berijtihad untuk menyerahkan Kekhalifahan kepada satu pemimpin dan demi kedamaian Kaum Muslimin, maka Kehalifahan pun di serahkan kpd Muawiyah Radhiallahu’anhu,dengan syarat jikalau muawiyah wafat maka tampuk kepemimpinan di serahkan kepada jamaah muslimin, dan mengizinkan hasan dan keluarganya untuk pergi ke Madinah, meski mendapat pertentangan dari kalangan penduduk kuffah hingga saudaranya, tetapi hasan tidak terusik dengan hal tsb. Krn semua Ia Lakukan demi darah Kaum muslimin dan kembalinya kejayaan Islam dalam satu Komando kepemimpinan. Hal ini menjadi kebenaran Sabda Rasulullahﷺ
dari Abi Bakrah bahwa dia melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di atas mimbar dan Hasan bin Ali radhiyallahu ‘anhu di sampingnya beliau sesaat menghadap kepada manusia dan sesaat melihat kepadanya seraya berkata:
Sesungguhnya anakku ini adalah
sayyid, semoga Allah akan mendamaikan dengannya antara dua kelompok besar dari
kalangan kaum muslimin (HR. Bukhari dengan Fathul Bari, juz V, hal. 647,
hadits no. 2704)
Dan Berakhirlah perseteruan antara kaum muslimin yang selama ini
terjadi, hingga terbitlah kdamaian atas pertolongan Allah lwt hambanya Hasan
radhiallhu’anhu, di masa Kepemiminan Muawiyah radhiallahu’anhu , Kaum muslimin menjadi
terkuat didunia, kejayaan, dan erekonomian meningkat, para sahabat memuji nya,
maka hina lah jikalau kita menghinanya.
Hasan Wafat Di madinah , sebab kematian Beliau tidak di ketahui , Hasan memilih diam saat ditanya oleh Sang Adik Husein siapa yang telah melakukannya, oleh krn itu pantaskah kita menuduh Istri nya yang meracuni, sedangkan para ulama bersikap diam, semoga kita diselamatkan dari jahatnya lidah.
pada Th. 60H Muawiyah Radhiallahu’anhu Wafat , namun sebelum wafat beliau mewasiatkan agar kepemimpinan di serahkan kepada yazid anaknya, hal ini pun mendapat pertentangan dari pencucuk Kuffah dan sebagian besar sahabat Mulia, Bukan karna kekuasaan, tetapi Muawiyah melanggar Syarat nya kpd Hasan tidak hanya itu melanggar kebijakan syariah dalam memilih pemimpin, Namun perlu di Ingat, Muawiyah adalah seorang penulis Wahyu rasulullah ﷺ , Beliau seorang yang didoakan kebaikan Oleh Nabi, jadi tidaklah kesalahan tsb. Menghapus kemuliyaan nya dimata kita yang tidak ada apa2 nya dibanding sahabat.
Dari Abu Sa’id Al Khudri Radhiyallahu ‘ahnu, beliau berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda,”Janganlah kalian mencela sahabat-sahabatku. Seandainya salah seorang dari kalian berinfaq emas seperti Gunung Uhud, tidak akan menyamai satu mud (infaq) salah seorang dari mereka dan tidak pula setengahnya. (HR : Bukhari no. 3397 dan Muslim no. 4610 dan 4611)
Hasan Wafat Di madinah , sebab kematian Beliau tidak di ketahui , Hasan memilih diam saat ditanya oleh Sang Adik Husein siapa yang telah melakukannya, oleh krn itu pantaskah kita menuduh Istri nya yang meracuni, sedangkan para ulama bersikap diam, semoga kita diselamatkan dari jahatnya lidah.
pada Th. 60H Muawiyah Radhiallahu’anhu Wafat , namun sebelum wafat beliau mewasiatkan agar kepemimpinan di serahkan kepada yazid anaknya, hal ini pun mendapat pertentangan dari pencucuk Kuffah dan sebagian besar sahabat Mulia, Bukan karna kekuasaan, tetapi Muawiyah melanggar Syarat nya kpd Hasan tidak hanya itu melanggar kebijakan syariah dalam memilih pemimpin, Namun perlu di Ingat, Muawiyah adalah seorang penulis Wahyu rasulullah ﷺ , Beliau seorang yang didoakan kebaikan Oleh Nabi, jadi tidaklah kesalahan tsb. Menghapus kemuliyaan nya dimata kita yang tidak ada apa2 nya dibanding sahabat.
Dari Abu Sa’id Al Khudri Radhiyallahu ‘ahnu, beliau berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda,”Janganlah kalian mencela sahabat-sahabatku. Seandainya salah seorang dari kalian berinfaq emas seperti Gunung Uhud, tidak akan menyamai satu mud (infaq) salah seorang dari mereka dan tidak pula setengahnya. (HR : Bukhari no. 3397 dan Muslim no. 4610 dan 4611)
Ketidaksukaan Penduduk Kuffah kepada yazid membuat mereka
menuliskan surat kepada Husain yang mereka tau belum membaiat Yazid, agar menjadi
khalifah , awalnya Husain tidak perduli hal tsb. Krn beliau faham watak
penduduk kuffah , namun semakin hari surat tsb. Semakin banyak dalam sejarah
dijelaskan samping 20rb bahkan 80rb surat sampai menyatakan baiatnya kepada
cucu baginda Rasulullah ﷺ , Namun
Husein tidak langsung berangkat , beliau mengutus anak paannya Muslim Bin Aqil
untuk mengecek kepastian itu, berangkatlah Muslim Bin Aqil ke kuffah , sesampai
disana beliau disambut bahagia oleh penduduk kuffah dan berdiam di kediaman
rumah Hani’ Bin Urwah, Berita inipun sampai ke telinga Yazid , sehingga yazid
mengutus Gubernur di basrah untuk menggantikan posisi gubernur di kuffah dengan
tugas mencegah hal yang tidak di inginkan terjadi, dia lah yang bernama
Ubaidillah Bin ziyad , Muslim bIn Aqil melihat keseriusan penduduk kuffah
mengirimkan surat kepada Husein tentang keseriusan penduduk Kuffah dan
menyarankan Husein untuk segera datang ke kufah, disis lain, Ubaidilah Bin
ziyad pun memainkan perannya dengan memsang mata2 ada yang menyebutkan bernama Mu’kil , dia berpura pura
mendatangi Hani’ Bin Urwah bahwa ia
ingin membaiat Husein , Hani’ Bin Urwah pun terperdaya oleh sikapnya hingga ia
pun mengajaknya kerumah nya untuk menjumpai Muslim Bin Aqil. Tidak lama setelah
itu, Ubaidillah Bin Ziyad memanggil hani’ Bin Urwah untuk menghadapnya dan
menanyakan Prihal Muslim Bin Aqil, Hani’ Bin Urwah tetap menutupi keberadaan
tsb. Hingga Ubaidillah bin ziyad mendatangkan Mu’kil, barulah Hani’ Bin urwah
tidak dapat menyembunyikan Rahasia tsb. Ubaidillah pun berkata . Wahai Hani’
serahkan Muslim Bin Aqil maka Urusanmu kpd ku selesai, Namun Hani’ menjawab :
Seandainya Muslim Bin Aqil berada dibawah Kakiku lalu engkau menyuruhku
mengangkatnya, maka Aku tidak akan mengangkatnya. Akibatnya Hani’ Bin Urwah Di
penjara. Muslim Bin Aqil yang mengetahui hal tsb. Langsung mengumpulkan
Penduduk Kuffah yang mendukung Husein Radhiallahu’anhu untu berkumpul dan
mengepung rumah Ubaidillah Bin ziyad,
maka terkumpullah 7000 ada yang menyebutkan 8000 Pasukan, melihat hal tsb. Ubaidillah
bin ziyad merencakan sebuah taktik dengan mengabarkan kepada seluruh penduduk
Kuffah yang memberontak, Bahwa pasukan dari damascus akan segera tiba dengan
jumlah yang besar, ada pula yang menyebutkan bahwa ubaidillah mengancam akan
menghabisi stiap keluarga dari pasukan yang bersama Muslim Bin Aqil, akibatnya
pasukan ribuan berkurang sangat drastis krn ketakutan mereka, Hingga dalam
sejarah di jelaskan, yang tersisa hanya Muslim Bin Aqil saja yg tersisa,
kekecewaan tak mampu terbendung di hati Muslim Bin Aqil atas penghianatan
penduduk Kuffah, pernah suatu hari dimana Muslim bin aqil sangat kehausan
sementara tidak ada satu rumahpun yg terbuka utknya , disebabkan perintah
Ubaidillah Bin Ziyad, suatu ketika beliau mengunjungi rumah wanita tua , setelah
wanita tua itu mengetahui bahwa ia adlah Muslim bin aqil, wanita tsb. Langsung
menjamunya dan berkata, wahai anak paman Husein, aku takut jika anakku
melihatmu , ia akan melaporkan kepada Ubaidillah Bin Ziyad , benar lah apa yg
dikatakan, setelah terlihat oleh anak wanta itu, keesokan harinya Muslim bin
aqil di kepung di rumah wanita tua tsb.
Setelah di bawa ke hadapan Ubaidillah bin ziyad sebelum di eksekusi Beliau
meminta satu permintaan dan di kabulkan
oleh ubaidillah bin ziyad , beliau pun menulis kan surat yg di tjukan kpd
Husein, agar Husein tidak perlu kekuffah krn penduduk Kuffah telah menghianati
perjanjian, setelah itu Muslim Bin Aqil dan Hani’ Bin Urwah Wafat , jasadnya
pun di bawa ke pasar utk di perlihatkan kepada penduduk yang ingin memberontak
maka nasibnya akan seperti ini dan ini. Na’zubillah, Disisi lain Husein yang
memulai perjalanannya kekuffah dengan membawa 70 keluarganya sempat di cegat
oleh para sahabat senior , seperti Abdullah Bin Umar, Said al Qudri , abdullah
Bin Abbas, dan ibn Zubair, mereka mengingatkan penghianata penduduk kuffah
terhadap ayah dan saudaranya, dan takut
akan nyawa cucu tercinta Husein, Namun dengan keyakinan dan ijtihad nya Husein
tetap melanjutkan perjalanan, singkat cerita Di tengah perjalanan Husein Berjumpa
dengan seorang Penyair yang bernama faroszak , husein pun menanyakan kabar
tentang penduduk Kuffah, farioszak pun menyarankan Husein untuk kembali saja Ke
madinah dan Berkata : Wahai Cucu Rasulullah sesungguhnya penduduk Kuffah itu
hatinya bersamamu, namun Pedang mereka bersama mereka, yang artinya kecintaan
kpd Husein kalah dengan hawa nafsunya.
Husein Radhiallhu’anhu tetap melanjutkan perjalanan, hingga bertemulah dengan pasukan yang di utus ubaidillah bin ziyad untu menghadang Husein dan menanyakan prihal kedatangannya, pasukan pertama di pimpin oleh hurru bin yazid degan membawa 1000 pasukan dan pasukan kedua di pimpin oleh Umar bin saad bin abi waqqash dengan membawa 4000 pasukan, Pasukan Hurru bin yazid pun berhadapan dengan Husein , Hurru Bin Yazid menyarankan Husein untuk meninggalkan Kuffah dan kembali ke madinah, Namun Husein menanyakan beberapa Pertanyaan di Antara nya, tentang Buku yang Ia bawa berisikan Nama2 penduduk Kuffah yang ingin membaiatnya, pertanyaan kedua tentang keadaan muslim Bin Aqil , Hurru Bin Yazid pun menjawab bahwa Penduduk Kuffah telah mnghianati nya sementara Muslim Bin Aqil Terbunuh bersamaan dengan Hani’ Bin Urwah, setelah mendengar hal tsb. Husein pun menyadari bahwa keputusannya kekuffah adalah salah, Namun saat dilihat nya anak2 Muslim bin aqil yang dibawa bersamanya meneteskan Air mata, dan menginginkan untuk menuntut kematian Ayah mereka, padahal Husein sudah memutuskan untuk kembali ke Mekkah atau Madinah, Namun Allah menakdirkan Husein terus melanjutkan perjalanannya, Hingga bertemulah dengan pasukan ke 2 yang di pimpin oleh Umar Bin Saad, sebelum nya Husein bertanya Tempat apakah ini, Yang bersamanya menjawab Ini Karbala, Husein dengan sontak berkata, Karbala Karbun Wa Bala, Yang artinya Musibah dan bencana,
bertemulah Husein dengan Umar Bin saad , terjadi discusi diantara mereka, Umar mengatakan agar Husein tidak perlu ke kuffah , dan mengatakan, lindungilah Aku wahai cucu Rasulullah dari memerangi mu, atas perhatian tsb. Husein pun meminta 3 syarat
sayarat pertama : Izinkan Ia menemui Yazid , jika tidak di izinkan, maka kirimkan Aku ke tempat perbatasan dimana Umat islam memerlukan jasa nya , jika tidak di izinkan juga maka aku akan kembali ke Madinah, Umar Bin saad merasa perkara ini sudah selesai, maka bergegas Ia menemui Ibn Ziyad dan menyampaikan syarat2 tsb. Setelah mendengar persyaratan itu, Ubaidillah Bin Ziyad pun mengatakan : Katakan kepada Husein terserah Padanya , mau pilih yang mana, selesai lah perkara ini, dimana pasukan merasa aman dari khawatirnya mereka dari memerangi Manusia Mulia tsb. Namun di tengah suasana Bahagia , Muncullah syetan berwujud manusia, Otak di balik terbunuhnya Husein radhiallahu , manusia itu bernama symir bin dzi jausyan , Orang durhaka ini mengatakan kepada Ibn Ziyad, Beginikah sikap pemimpin, bukankah seharusnya Engkau yang memutuskan perkara dimana Husein harus pergi, krn engkau adalah pemimpin, biarkan Husein dihadapkan kepadamu dalam keadaan tertawan lalu engkau yang memutuskan, Ego sang Ibn Ziyad pun bangkit, Benar yang kau katakan, Kuperintahkan engkau wahai Ibn dzi Jausyan untuk mengejar Pasukan Saad dan sampaikan apa yang aku katakan padamu, singkat cerita Umar Bin Saad tidak mampu berkata kata, iapun menyampaikan apa yang telah di titahkan oleh Ibn Ziyad, tentu saja Husein Menolak jika harus menjadi Tawanan, ditambah lagi peristiwa Muslim Bin Aqil akibat liciknya Ibn Ziyad, Akibat penolakan tsb. Maka keesokan harinya pada tgl.Bulan Muharam terjadilah Peperangan yang tidak seimbang antara 5rb pasukan melawan 70 orang yang diantara nya terdapat banyak wanita, pertempuran tidak seimbang ini sebuah peristiwa dan petaka bagi kaum muslimin, dimana kesemua lelaki yg berjumlah 20 orang adalah ahlul bait, Huru bin Yazid yang kala itu sudah siap dibarisan untuk berperang, berjalan kearah Husein dan meminta maaf dan meminta agar Husein mendoakan keselamatan dunia akhirat padanya, Husein pun mendoakannya , Hurru Bin yazid berbelok arah dan berdiri di barisan Husein, disini sejenak kita diperlihatkan watak penduduk Kuffah saat hendak terjadi peperangan, Husein dengan suara keras mengatakan , Bukankah kalian yang menyuruh ku untuk datang kekuffah dan kalian memenginginkanku untuk memimpin kalian, Husein pun membacakan nama mereka satu persatu, dan ternyata hampir semua nama tsb. Berada di pasukan Ib dzi Jausyan yng hendak memerangi Husein, semoga Allah membalas perbuatan mereka, singkat cerita terjadilah peperangan tak seimbang ini, jiwa demi jiwa pun tersungkur gugur, hingga dalam sejarah dijelaskan yang tersisa hanya Husein sendiri yang msih kokoh berdiri, beliau di kelilingi ribuan pasukan Ib dzii Jausyan yang tidak berani sedikitpun melontarkan pedang kearah Husein karna mereka takut, jikalau nama mereka terkenang sebagai pembunuh husein, akibatnya panglima mereka Marah Ibn Dzi Jausyan pun memerintahkan agar segera menyelesaikan Husein, akibat dari desakan manusia itu, muncullah syetan berwujud manusia yang bernama Sunan bin Anas Annakai , dia lah orang pertama yang menebaskan pedangnya kepada Husein, hingga tersungkur, barulah perajurit lainnya berani, setelah nafas mulai sesak Symir Ib dzi Jausyan pun turun dari Kuda dan langsung menebas kepala Husein dan ditaruh dalam bejana untuk dibawa ke hadapan Ubaidillah Bin ziyad,setelah jasad kepala husein dibawa kesana, Hingga Wafatlah Manusia Mulia pada hari Asyura Bulan muharam 61H, Ibn Ziyad menusukkan pedangnya ke arah mulut Husein, melihat kejadian tsb. Ibn Abi Arqam dan Anas Bin malik Radhiallahu’anhu menegur Ibn Ziyad dengan mengatakan, hendtikan tindakan mu itu, sesungguhnya aku pernah melihat Rasulullah ﷺ mencium Husein, ibn ziyad manusia celaka ini pun membalas perkataan itu , jika krn bukan aku melihat engkau sudah tua niscaya akan ku pukul engkau, inilah yang sebenarnya terjadi , dan murni kesalahan Ubaidillah Bin ziyad , sementara Yazid Bin Muawiyah tidak pernah memerintahkan pembunuhan tsb. Krn sang Ayah Muawiyah memerintahkan nya utk mencintai dan menyayangi ahlul bait Nabi ﷺ , para muslimah yang tidak ikut berperang dihadapkan kepada Ibn Ziyad terdapat juga seorang lelaki yang kala itupun hendak di hukum oleh Ubaidillah bin Ziyad , Namun diselamatkan oleh para wanita distu, Ialah termasuk yang selamat Ali Bin Husein Bin Ali Bin Abi Thalib, atau lebih kita kenal dengan gelar nya Ali Zainal Abidin (orang yang sangat banyak beribadan kepada Allah), dikisahkan saat Ali Zainal Abidin singgah ke kuffah, semua penduduk kuffah menangis meratapi peristiwa Husein, Ali zainal Abidin pun mengatakan : Hentikan Tangisan Kalian, Bukankah kalian yang telah mengkhianati kami Ahlul bait rasulullah dan membunuh ayah kami,.
ada jga riwayat saat para wanita kuffah menangis dan menepuk dada hingga kepala mereka, salah satu ahul Bait mengatakan, Diamlah kalian wahai wanita Kuffah , kalian menangisi kami , sementara para lelaki kalianlah yang memerangi kami. Ibn Katsir dalam Bidayah Wan nihayah menjelaskan keadaan Yazid Bin Muawiyah ketika melihat keadaan tsb. Beliau menangis akan penyesalannya, dan melaknat Ubaidillah Bin Ziyad atas keputusan sepihaknya, Namun kesalahan Yazid bIn Muawiyah tidak mengqisas para pelaku tsb. Hingga yazid bin muawiyah pun membuat keputusan untuk melindungi dan melayani dengan baik keturunan Rasulullah ﷺ yang masih ada, tidak ada satu sahabatpun setelah kejadian tsb. Yang melaknat Yazid bin Muawiyah, tsb. Muhammad Bin Ali atau lebih dikenal Muhammad bin Hanafiah , oleh krn itu jaga lah lisan kita dari perkara fitnah ini. Terlebih Yazid muawiyah adalah panglima pertama yang di utus Muawiyah dalam ekspansinya ke negeri Konstantine, dimana Nabi ﷺ pernah mendoakan kebaikan kpd pasukan yg pertama memerangi konstantine, yazid bin muawiyah bukanlah orang jahat tidak pula beliau orang Baik. Wallahhu’alam.
Husein Radhiallhu’anhu tetap melanjutkan perjalanan, hingga bertemulah dengan pasukan yang di utus ubaidillah bin ziyad untu menghadang Husein dan menanyakan prihal kedatangannya, pasukan pertama di pimpin oleh hurru bin yazid degan membawa 1000 pasukan dan pasukan kedua di pimpin oleh Umar bin saad bin abi waqqash dengan membawa 4000 pasukan, Pasukan Hurru bin yazid pun berhadapan dengan Husein , Hurru Bin Yazid menyarankan Husein untuk meninggalkan Kuffah dan kembali ke madinah, Namun Husein menanyakan beberapa Pertanyaan di Antara nya, tentang Buku yang Ia bawa berisikan Nama2 penduduk Kuffah yang ingin membaiatnya, pertanyaan kedua tentang keadaan muslim Bin Aqil , Hurru Bin Yazid pun menjawab bahwa Penduduk Kuffah telah mnghianati nya sementara Muslim Bin Aqil Terbunuh bersamaan dengan Hani’ Bin Urwah, setelah mendengar hal tsb. Husein pun menyadari bahwa keputusannya kekuffah adalah salah, Namun saat dilihat nya anak2 Muslim bin aqil yang dibawa bersamanya meneteskan Air mata, dan menginginkan untuk menuntut kematian Ayah mereka, padahal Husein sudah memutuskan untuk kembali ke Mekkah atau Madinah, Namun Allah menakdirkan Husein terus melanjutkan perjalanannya, Hingga bertemulah dengan pasukan ke 2 yang di pimpin oleh Umar Bin Saad, sebelum nya Husein bertanya Tempat apakah ini, Yang bersamanya menjawab Ini Karbala, Husein dengan sontak berkata, Karbala Karbun Wa Bala, Yang artinya Musibah dan bencana,
bertemulah Husein dengan Umar Bin saad , terjadi discusi diantara mereka, Umar mengatakan agar Husein tidak perlu ke kuffah , dan mengatakan, lindungilah Aku wahai cucu Rasulullah dari memerangi mu, atas perhatian tsb. Husein pun meminta 3 syarat
sayarat pertama : Izinkan Ia menemui Yazid , jika tidak di izinkan, maka kirimkan Aku ke tempat perbatasan dimana Umat islam memerlukan jasa nya , jika tidak di izinkan juga maka aku akan kembali ke Madinah, Umar Bin saad merasa perkara ini sudah selesai, maka bergegas Ia menemui Ibn Ziyad dan menyampaikan syarat2 tsb. Setelah mendengar persyaratan itu, Ubaidillah Bin Ziyad pun mengatakan : Katakan kepada Husein terserah Padanya , mau pilih yang mana, selesai lah perkara ini, dimana pasukan merasa aman dari khawatirnya mereka dari memerangi Manusia Mulia tsb. Namun di tengah suasana Bahagia , Muncullah syetan berwujud manusia, Otak di balik terbunuhnya Husein radhiallahu , manusia itu bernama symir bin dzi jausyan , Orang durhaka ini mengatakan kepada Ibn Ziyad, Beginikah sikap pemimpin, bukankah seharusnya Engkau yang memutuskan perkara dimana Husein harus pergi, krn engkau adalah pemimpin, biarkan Husein dihadapkan kepadamu dalam keadaan tertawan lalu engkau yang memutuskan, Ego sang Ibn Ziyad pun bangkit, Benar yang kau katakan, Kuperintahkan engkau wahai Ibn dzi Jausyan untuk mengejar Pasukan Saad dan sampaikan apa yang aku katakan padamu, singkat cerita Umar Bin Saad tidak mampu berkata kata, iapun menyampaikan apa yang telah di titahkan oleh Ibn Ziyad, tentu saja Husein Menolak jika harus menjadi Tawanan, ditambah lagi peristiwa Muslim Bin Aqil akibat liciknya Ibn Ziyad, Akibat penolakan tsb. Maka keesokan harinya pada tgl.Bulan Muharam terjadilah Peperangan yang tidak seimbang antara 5rb pasukan melawan 70 orang yang diantara nya terdapat banyak wanita, pertempuran tidak seimbang ini sebuah peristiwa dan petaka bagi kaum muslimin, dimana kesemua lelaki yg berjumlah 20 orang adalah ahlul bait, Huru bin Yazid yang kala itu sudah siap dibarisan untuk berperang, berjalan kearah Husein dan meminta maaf dan meminta agar Husein mendoakan keselamatan dunia akhirat padanya, Husein pun mendoakannya , Hurru Bin yazid berbelok arah dan berdiri di barisan Husein, disini sejenak kita diperlihatkan watak penduduk Kuffah saat hendak terjadi peperangan, Husein dengan suara keras mengatakan , Bukankah kalian yang menyuruh ku untuk datang kekuffah dan kalian memenginginkanku untuk memimpin kalian, Husein pun membacakan nama mereka satu persatu, dan ternyata hampir semua nama tsb. Berada di pasukan Ib dzi Jausyan yng hendak memerangi Husein, semoga Allah membalas perbuatan mereka, singkat cerita terjadilah peperangan tak seimbang ini, jiwa demi jiwa pun tersungkur gugur, hingga dalam sejarah dijelaskan yang tersisa hanya Husein sendiri yang msih kokoh berdiri, beliau di kelilingi ribuan pasukan Ib dzii Jausyan yang tidak berani sedikitpun melontarkan pedang kearah Husein karna mereka takut, jikalau nama mereka terkenang sebagai pembunuh husein, akibatnya panglima mereka Marah Ibn Dzi Jausyan pun memerintahkan agar segera menyelesaikan Husein, akibat dari desakan manusia itu, muncullah syetan berwujud manusia yang bernama Sunan bin Anas Annakai , dia lah orang pertama yang menebaskan pedangnya kepada Husein, hingga tersungkur, barulah perajurit lainnya berani, setelah nafas mulai sesak Symir Ib dzi Jausyan pun turun dari Kuda dan langsung menebas kepala Husein dan ditaruh dalam bejana untuk dibawa ke hadapan Ubaidillah Bin ziyad,setelah jasad kepala husein dibawa kesana, Hingga Wafatlah Manusia Mulia pada hari Asyura Bulan muharam 61H, Ibn Ziyad menusukkan pedangnya ke arah mulut Husein, melihat kejadian tsb. Ibn Abi Arqam dan Anas Bin malik Radhiallahu’anhu menegur Ibn Ziyad dengan mengatakan, hendtikan tindakan mu itu, sesungguhnya aku pernah melihat Rasulullah ﷺ mencium Husein, ibn ziyad manusia celaka ini pun membalas perkataan itu , jika krn bukan aku melihat engkau sudah tua niscaya akan ku pukul engkau, inilah yang sebenarnya terjadi , dan murni kesalahan Ubaidillah Bin ziyad , sementara Yazid Bin Muawiyah tidak pernah memerintahkan pembunuhan tsb. Krn sang Ayah Muawiyah memerintahkan nya utk mencintai dan menyayangi ahlul bait Nabi ﷺ , para muslimah yang tidak ikut berperang dihadapkan kepada Ibn Ziyad terdapat juga seorang lelaki yang kala itupun hendak di hukum oleh Ubaidillah bin Ziyad , Namun diselamatkan oleh para wanita distu, Ialah termasuk yang selamat Ali Bin Husein Bin Ali Bin Abi Thalib, atau lebih kita kenal dengan gelar nya Ali Zainal Abidin (orang yang sangat banyak beribadan kepada Allah), dikisahkan saat Ali Zainal Abidin singgah ke kuffah, semua penduduk kuffah menangis meratapi peristiwa Husein, Ali zainal Abidin pun mengatakan : Hentikan Tangisan Kalian, Bukankah kalian yang telah mengkhianati kami Ahlul bait rasulullah dan membunuh ayah kami,.
ada jga riwayat saat para wanita kuffah menangis dan menepuk dada hingga kepala mereka, salah satu ahul Bait mengatakan, Diamlah kalian wahai wanita Kuffah , kalian menangisi kami , sementara para lelaki kalianlah yang memerangi kami. Ibn Katsir dalam Bidayah Wan nihayah menjelaskan keadaan Yazid Bin Muawiyah ketika melihat keadaan tsb. Beliau menangis akan penyesalannya, dan melaknat Ubaidillah Bin Ziyad atas keputusan sepihaknya, Namun kesalahan Yazid bIn Muawiyah tidak mengqisas para pelaku tsb. Hingga yazid bin muawiyah pun membuat keputusan untuk melindungi dan melayani dengan baik keturunan Rasulullah ﷺ yang masih ada, tidak ada satu sahabatpun setelah kejadian tsb. Yang melaknat Yazid bin Muawiyah, tsb. Muhammad Bin Ali atau lebih dikenal Muhammad bin Hanafiah , oleh krn itu jaga lah lisan kita dari perkara fitnah ini. Terlebih Yazid muawiyah adalah panglima pertama yang di utus Muawiyah dalam ekspansinya ke negeri Konstantine, dimana Nabi ﷺ pernah mendoakan kebaikan kpd pasukan yg pertama memerangi konstantine, yazid bin muawiyah bukanlah orang jahat tidak pula beliau orang Baik. Wallahhu’alam.
penduduk Kuffah semakin teraniaya atas perlakuan mereka sendiri terhadap ingatan mereka akan wafatnya Husein, akibatnya terjadilah pembalasan dendam atas peristiwa tsb. Yang di pimpin oleh Mukhtar bin Ubaid Ats sakafi para ulama menyebutnya AL Kadzab (karna setelah peristiwa ini Ia mengaku dirinya telah menerima Wahyu) padahal Nabi ﷺ bersabda tidak ada Nabi setelahku, bergeraklah Pasukan Mukhtar bin ubaid , dan dapat mengalahkan pasukan Ubaidillah Bin ziyad, tidak hanya itu, pasukan Mukhtar juga, meng qisas para pelaku seperti Ubaidillah Bin Ziyad, Symir Bin Dzi Jausyan , dan Sunan bin Anas , yang menjadi dalang dari pembunuhan Husein Radhiallahu’anhu, setelah kejadian itu , sejarawan menjelaskan Muktar Bin Ubaid mendatangi Karbala, dan mengambil tanah2 itu lalu di tamparkan kepipi nya , kekepalanya dan ke dadanya, lalu menampar pipinya dengan Batu , bisa kita lihat perilaku ini, sama seperti ritual syiah pada hari Asyura. Na’uzubillah Padahal
Rasulullah ﷺ Bersabda
:
“Tidak termasuk golongan kami siapa saja yang menampar pipi (wajah), merobek saku, dan melakukan amalan Jahiliyah.” (HR. Bukhari no. 1294 dan Muslim no. 103).
Inilah Peristiwa petaka Umat
Islam dengan terdzaliminya Manusia Mulia Husein radhiallahu’anhu, Namun tidak
lah menjadikan kita, terperdaya Oleh syetan, sehingga kita berlebihan dalam
hal2 yang dapat meruntuhkan aqidah kita, Jika Husein Radhiallahu’anhu, Manusia
Mulia, ketua pemuda syurga , harus di kenang dengan cara yang ekstreme atau
berlebihan, tidak kah Para Nabi dan Rasul yang terdzalimi dimasa Bani Israil
lebih Mulia.. bukankah Abubakar, Umar , Utsman Dan Ali Radhiallahu’anhu
Ajma’in, yang Rasulullah ﷺ melalui sabda nya telah memberi kabar sebagai
manusia terbaiik,.. harus lebih di kenang, fikirkan dan renungkanlah.
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Rasulullah ﷺ merupakan suri tauladan yang baik ,
Beliau ﷺ Mengajarkan
manusia atas agar selalu mencintai sesama manusia , dan tidak berlebihan dalam mencintai
, sesuai dengan petunjuk Allah , oleh karena itu mencintai Nabi dan keluarganya
adalah hal yang wajib dalam kehidupan kita, maka celakalah bagi siapa saja yang
membenci Ahlul Bait, seperti kisah yang akan kita bahas , yakni kisah para
penghulu pemuda Disurga, seorang yang baik dan tegas , berwibawa, dan sangat di
cintai manusia, Namun Allah menakdirkan Beliau di Khianati hingga wafat, Beliau
lah Husein Radhiallahu’anhu dalam
episode, Story Of Karbala.
Beliau Radhiallahu’anhu lahir pada tgl 5 Sya’ban th. 4H , dan Jarak antara Beliau dengan sang Kakak Hassan Radhiallahu’anhu , menurut sebagian Para Ulama satu kali masa suci dan satu kali masa Kehamilan.( al-Bidâyah wan Nihâyah (VIII/149)),
Husein Radhiallahu’anhu mempunyai Sikap yag tegas dalam sebuah perkara, tangguh seperti Ayahnya, dan berilmu, . Beliau adalah Imam diantara Imam2 Ahlussunah yang kedudukannya mulia di sisi Rasulullah ﷺ , Rasulullah ﷺ Bersabda :
“Keduanya (Hasan dan Husain) adalah dua buah tangkai bungaku di dunia”. [Riwayat al-Bukhari dan lainnya, Fathul Bâri VII/95, no. 3753]
Imam adz-Dzahabi rahimahullah juga membawakan riwayat dari Ummu Salamah Radhiyallahu ‘anha, ia berkata: “Sesungguhnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyelimuti ‘Ali, Fâthimah serta kedua anaknya (Hasan dan Husain) dengan sebuah selimut, kemudian beliau bersabda:
Ya Allah, mereka adalah ahli bait putriku dan kesayanganku.
Ya Allah, hilangkanlah kotoran dari mereka, dan sucikanlah mereka dengan
sesuci-sucinya”. Aku (Ummu Salamah) bertanya: Apakah aku termasuk mereka?.
Beliau menjawab: “Sesungguhnya engkau menuju kepada kebaikan
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:
“Husain termasuk bagian dariku dan aku termasuk bagian
darinya, Allah akan mencintai siapa saja yang mencintai Husain. Dan Husain
adalah satu umat di antara umat-umat yang lain dalam kebaikannya (diriwayatkan
oleh Imam Tirmidzi dan Imam Ibnu Majah)
Inilah beberapa kemulian Husein radhiallahu’anhu yang
mewajibkan kita mencintainya , Namun tidak lah berlebihan sehingga kita
melupakan orang2 mulia lainnya seperrti Para Sahabat , Abubakar, Umar, Usman
dan Ali Radhiallau’anhum yang sudah banyak Dalil tentang kemuliaan mereka.
Perjalanan Hidup Beliau tidak lepas dari Fitnah yang menimpa Umat , dimana selepas masa kejayaan maka Zaman fitnah pasti akan ada, tepatnya di Akhir masa Pemerintahan Sahabat Mulia Ustman Bin Affan Radhiallahu’anhu yang wafat oleh kaum Khawarij atas propaganga Abdullah Bin Saba’, tidak hanya itu fitnah dan kekacauan pun terus Bergulir setelah nya, Tepatnya saat Ali Bin Abi Thalib radhiallahu’anhu di nobatkan menjadi Amirul Mukminin, dan Di zaman beliau pula Pusat ekhalifahan di pindahkan ke Kuffah, Perseteruan pun terjadi antara Amirul Mukminin Ali dan Muawiyah radhiallahu’anhum Ajma’in , perlu diketahui Perseteruan ini terjadi ketika Muawiyah mendapat kabar tentang terbunuhnya Ustman DI tangan Para Khawarij, dan Muawiyah meminta kepada Amirul Mukminin Ali untuk mencari pelaku dan meng Qishas mereka, namun Berbeda dengan Ali berliau berijtihad agar Muawiyah mau membaiatnya dahulu dan menunggu kondusifnya keadaan dan setelah itu baru lah mencari pelaku tsb. Karena dalam sejrah dijelaskan, ribuan manusia yang mengepung rumah Utsman , maka tidak mudah untuk mencari para pelaku , tidak hanya Muawiyah , sahabat mulia lainnya seperti Thalhah bin Ubaidillah, Zubair Bin Awwam dan Ummul Mukminin Aisyah meminta Ali segera meng qishas para pelaku, Namun harus kita ketahui Ini hanya masalah Ijtihad yang berbeda , bukanlah karena kekuasaan, meihat kondisi yang semakin tidak kondusif orang2 munafiq tidak diam begitu saja , mereka pun merencanakan Makar dengan mengirimkan surat kepada dua belah pihak seakan akan kubu satu akan menyerang, sehingga membuat kubu dua bersiap untuk menghadang, oleh krn itulah terjadinya Perang jamal dan Shiffin yang mengakibatkan banyak diantara Sahabat Syahid , diantara nya Zubair Bin Awam Thalhah Bin Ubaidillah serta amar bin Yasir, padahal menurut para ahli sejarah antara pasukan Ali dan Ummul Mukminin di perang Jamal sudah terjadi kesepakatan dan menyerujui ijtihad Ali , namun krn tidak ingin kedok mereka para khawarij pun saling melemparkan anak panah pda malam hari , sehingga meletuslah peperangan yang tidak diinginkan , yang setelah itu barulah kedua kubu menyadari bahwa diantara pasukannya sedang disusupi , hal ini pun terjadi di perang Shiffin. Jadi tidak benarlah pendapat yang mengatakan Muawiyah Radhiallahu’anhu menginginkan kekuasaan.
hal ini di buktikan sebelum terjadinya pertempuran , Kaisar Romawi pernah mengirimkan surat yang berisikan dukungan untuk membantu Muawiyah melawan Ali ,Namun Taukah anda Balasan surat tsb.
Muawiyah membalas surat tsb.
DUA SAUDARA YANG SEDANG BERSETERU , APA URUSANMU IKUT CAMPUR, JIKA ENGKAU MAU AKAN KUKIRIMKAN PASUKAN YANG AWALNYA BERDIRI DIHADAPANMU DAN AKHIRNYA BERDIRI DIHADAPANKU, DAN AKAN KUBAWA KEPALAMU KEHADAPAN ALI.
beginilah semestinya sikap seorang muslim, meskipun negara kita sedang di adu domba , semestinya kita tetap mencintai sesama muslim, dan mendoakan pemimpin kita agar Allah menjaga beliau dan memberi nya hidayah.
pada Tahun 40H Ali Bin Abi Thalib Radhiallhu’anhu Wafat di tangan Abdurahman Bin Muljam yang sudah terjangkit virus Khawarij, selanjutnya atas pertimbangan para sahabat, maka kekhalifahan pun di serahkan ke Anak Beliau Hasan, Dalam sejarah di jelaskan Para penduduk Kuffah menyarankan agar hasan menyiapkan pasukan besar untuk menyerang pasukan Muawiyah di Syam, padahal beliau tidak ingin melakukannya, Atas desakan tsb. Maka terkumpullah pasukan besar , sehingga dalam sejarah dijelaskan Amr Bin Ash Radhiallahu’anhu berkata : seandainya pasukan itu menghancurkan sebuah gunung maka mereka dapat melakukannya, Muawiyah yang mengetahui kedatangan Hasan dan pasukannya terlebih dia tidak akan memerangi saudara semuslim nya lagi setelah Perang siffin, maka Beliau mengutus dua sahabat Mulia untuk berunding kpd Hassan, mereka Bernama Abdurrahman Bin Samurah dan Abdullah Bin Amr , disisi lain hasan yang dalam perjalanan menuju Syam diantara pasukannya berkata apakah kita akan memerangi Saudara kita sendiri, padahal sejatinya mereka yang memaksa Hasan untu keluar berperang, hal ini lah yang membuat Hasan menyadari siapa penduduk Thaif , singkat cerita setelah bertemu 2 juru runding dari Muawiyah , Hasan pun Berijtihad untuk menyerahkan Kekhalifahan kepada satu pemimpin dan demi kedamaian Kaum Muslimin, maka Kehalifahan pun di serahkan kpd Muawiyah Radhiallahu’anhu,dengan syarat jikalau muawiyah wafat maka tampuk kepemimpinan di serahkan kepada jamaah muslimin, dan mengizinkan hasan dan keluarganya untuk pergi ke Madinah, meski mendapat pertentangan dari kalangan penduduk kuffah hingga saudaranya, tetapi hasan tidak terusik dengan hal tsb. Krn semua Ia Lakukan demi darah Kaum muslimin dan kembalinya kejayaan Islam dalam satu Komando kepemimpinan. Hal ini menjadi kebenaran Sabda Rasulullahﷺ
dari Abi Bakrah bahwa dia melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di atas mimbar dan Hasan bin Ali radhiyallahu ‘anhu di sampingnya beliau sesaat menghadap kepada manusia dan sesaat melihat kepadanya seraya berkata:
Perjalanan Hidup Beliau tidak lepas dari Fitnah yang menimpa Umat , dimana selepas masa kejayaan maka Zaman fitnah pasti akan ada, tepatnya di Akhir masa Pemerintahan Sahabat Mulia Ustman Bin Affan Radhiallahu’anhu yang wafat oleh kaum Khawarij atas propaganga Abdullah Bin Saba’, tidak hanya itu fitnah dan kekacauan pun terus Bergulir setelah nya, Tepatnya saat Ali Bin Abi Thalib radhiallahu’anhu di nobatkan menjadi Amirul Mukminin, dan Di zaman beliau pula Pusat ekhalifahan di pindahkan ke Kuffah, Perseteruan pun terjadi antara Amirul Mukminin Ali dan Muawiyah radhiallahu’anhum Ajma’in , perlu diketahui Perseteruan ini terjadi ketika Muawiyah mendapat kabar tentang terbunuhnya Ustman DI tangan Para Khawarij, dan Muawiyah meminta kepada Amirul Mukminin Ali untuk mencari pelaku dan meng Qishas mereka, namun Berbeda dengan Ali berliau berijtihad agar Muawiyah mau membaiatnya dahulu dan menunggu kondusifnya keadaan dan setelah itu baru lah mencari pelaku tsb. Karena dalam sejrah dijelaskan, ribuan manusia yang mengepung rumah Utsman , maka tidak mudah untuk mencari para pelaku , tidak hanya Muawiyah , sahabat mulia lainnya seperti Thalhah bin Ubaidillah, Zubair Bin Awwam dan Ummul Mukminin Aisyah meminta Ali segera meng qishas para pelaku, Namun harus kita ketahui Ini hanya masalah Ijtihad yang berbeda , bukanlah karena kekuasaan, meihat kondisi yang semakin tidak kondusif orang2 munafiq tidak diam begitu saja , mereka pun merencanakan Makar dengan mengirimkan surat kepada dua belah pihak seakan akan kubu satu akan menyerang, sehingga membuat kubu dua bersiap untuk menghadang, oleh krn itulah terjadinya Perang jamal dan Shiffin yang mengakibatkan banyak diantara Sahabat Syahid , diantara nya Zubair Bin Awam Thalhah Bin Ubaidillah serta amar bin Yasir, padahal menurut para ahli sejarah antara pasukan Ali dan Ummul Mukminin di perang Jamal sudah terjadi kesepakatan dan menyerujui ijtihad Ali , namun krn tidak ingin kedok mereka para khawarij pun saling melemparkan anak panah pda malam hari , sehingga meletuslah peperangan yang tidak diinginkan , yang setelah itu barulah kedua kubu menyadari bahwa diantara pasukannya sedang disusupi , hal ini pun terjadi di perang Shiffin. Jadi tidak benarlah pendapat yang mengatakan Muawiyah Radhiallahu’anhu menginginkan kekuasaan.
hal ini di buktikan sebelum terjadinya pertempuran , Kaisar Romawi pernah mengirimkan surat yang berisikan dukungan untuk membantu Muawiyah melawan Ali ,Namun Taukah anda Balasan surat tsb.
Muawiyah membalas surat tsb.
DUA SAUDARA YANG SEDANG BERSETERU , APA URUSANMU IKUT CAMPUR, JIKA ENGKAU MAU AKAN KUKIRIMKAN PASUKAN YANG AWALNYA BERDIRI DIHADAPANMU DAN AKHIRNYA BERDIRI DIHADAPANKU, DAN AKAN KUBAWA KEPALAMU KEHADAPAN ALI.
beginilah semestinya sikap seorang muslim, meskipun negara kita sedang di adu domba , semestinya kita tetap mencintai sesama muslim, dan mendoakan pemimpin kita agar Allah menjaga beliau dan memberi nya hidayah.
pada Tahun 40H Ali Bin Abi Thalib Radhiallhu’anhu Wafat di tangan Abdurahman Bin Muljam yang sudah terjangkit virus Khawarij, selanjutnya atas pertimbangan para sahabat, maka kekhalifahan pun di serahkan ke Anak Beliau Hasan, Dalam sejarah di jelaskan Para penduduk Kuffah menyarankan agar hasan menyiapkan pasukan besar untuk menyerang pasukan Muawiyah di Syam, padahal beliau tidak ingin melakukannya, Atas desakan tsb. Maka terkumpullah pasukan besar , sehingga dalam sejarah dijelaskan Amr Bin Ash Radhiallahu’anhu berkata : seandainya pasukan itu menghancurkan sebuah gunung maka mereka dapat melakukannya, Muawiyah yang mengetahui kedatangan Hasan dan pasukannya terlebih dia tidak akan memerangi saudara semuslim nya lagi setelah Perang siffin, maka Beliau mengutus dua sahabat Mulia untuk berunding kpd Hassan, mereka Bernama Abdurrahman Bin Samurah dan Abdullah Bin Amr , disisi lain hasan yang dalam perjalanan menuju Syam diantara pasukannya berkata apakah kita akan memerangi Saudara kita sendiri, padahal sejatinya mereka yang memaksa Hasan untu keluar berperang, hal ini lah yang membuat Hasan menyadari siapa penduduk Thaif , singkat cerita setelah bertemu 2 juru runding dari Muawiyah , Hasan pun Berijtihad untuk menyerahkan Kekhalifahan kepada satu pemimpin dan demi kedamaian Kaum Muslimin, maka Kehalifahan pun di serahkan kpd Muawiyah Radhiallahu’anhu,dengan syarat jikalau muawiyah wafat maka tampuk kepemimpinan di serahkan kepada jamaah muslimin, dan mengizinkan hasan dan keluarganya untuk pergi ke Madinah, meski mendapat pertentangan dari kalangan penduduk kuffah hingga saudaranya, tetapi hasan tidak terusik dengan hal tsb. Krn semua Ia Lakukan demi darah Kaum muslimin dan kembalinya kejayaan Islam dalam satu Komando kepemimpinan. Hal ini menjadi kebenaran Sabda Rasulullahﷺ
dari Abi Bakrah bahwa dia melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di atas mimbar dan Hasan bin Ali radhiyallahu ‘anhu di sampingnya beliau sesaat menghadap kepada manusia dan sesaat melihat kepadanya seraya berkata:
Sesungguhnya anakku ini adalah
sayyid, semoga Allah akan mendamaikan dengannya antara dua kelompok besar dari
kalangan kaum muslimin (HR. Bukhari dengan Fathul Bari, juz V, hal. 647,
hadits no. 2704)
Dan Berakhirlah perseteruan antara kaum muslimin yang selama ini
terjadi, hingga terbitlah kdamaian atas pertolongan Allah lwt hambanya Hasan
radhiallhu’anhu, di masa Kepemiminan Muawiyah radhiallahu’anhu , Kaum muslimin menjadi
terkuat didunia, kejayaan, dan erekonomian meningkat, para sahabat memuji nya,
maka hina lah jikalau kita menghinanya.
Hasan Wafat Di madinah , sebab kematian Beliau tidak di ketahui , Hasan memilih diam saat ditanya oleh Sang Adik Husein siapa yang telah melakukannya, oleh krn itu pantaskah kita menuduh Istri nya yang meracuni, sedangkan para ulama bersikap diam, semoga kita diselamatkan dari jahatnya lidah.
pada Th. 60H Muawiyah Radhiallahu’anhu Wafat , namun sebelum wafat beliau mewasiatkan agar kepemimpinan di serahkan kepada yazid anaknya, hal ini pun mendapat pertentangan dari pencucuk Kuffah dan sebagian besar sahabat Mulia, Bukan karna kekuasaan, tetapi Muawiyah melanggar Syarat nya kpd Hasan tidak hanya itu melanggar kebijakan syariah dalam memilih pemimpin, Namun perlu di Ingat, Muawiyah adalah seorang penulis Wahyu rasulullah ﷺ , Beliau seorang yang didoakan kebaikan Oleh Nabi, jadi tidaklah kesalahan tsb. Menghapus kemuliyaan nya dimata kita yang tidak ada apa2 nya dibanding sahabat.
Dari Abu Sa’id Al Khudri Radhiyallahu ‘ahnu, beliau berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda,”Janganlah kalian mencela sahabat-sahabatku. Seandainya salah seorang dari kalian berinfaq emas seperti Gunung Uhud, tidak akan menyamai satu mud (infaq) salah seorang dari mereka dan tidak pula setengahnya. (HR : Bukhari no. 3397 dan Muslim no. 4610 dan 4611)
Hasan Wafat Di madinah , sebab kematian Beliau tidak di ketahui , Hasan memilih diam saat ditanya oleh Sang Adik Husein siapa yang telah melakukannya, oleh krn itu pantaskah kita menuduh Istri nya yang meracuni, sedangkan para ulama bersikap diam, semoga kita diselamatkan dari jahatnya lidah.
pada Th. 60H Muawiyah Radhiallahu’anhu Wafat , namun sebelum wafat beliau mewasiatkan agar kepemimpinan di serahkan kepada yazid anaknya, hal ini pun mendapat pertentangan dari pencucuk Kuffah dan sebagian besar sahabat Mulia, Bukan karna kekuasaan, tetapi Muawiyah melanggar Syarat nya kpd Hasan tidak hanya itu melanggar kebijakan syariah dalam memilih pemimpin, Namun perlu di Ingat, Muawiyah adalah seorang penulis Wahyu rasulullah ﷺ , Beliau seorang yang didoakan kebaikan Oleh Nabi, jadi tidaklah kesalahan tsb. Menghapus kemuliyaan nya dimata kita yang tidak ada apa2 nya dibanding sahabat.
Dari Abu Sa’id Al Khudri Radhiyallahu ‘ahnu, beliau berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda,”Janganlah kalian mencela sahabat-sahabatku. Seandainya salah seorang dari kalian berinfaq emas seperti Gunung Uhud, tidak akan menyamai satu mud (infaq) salah seorang dari mereka dan tidak pula setengahnya. (HR : Bukhari no. 3397 dan Muslim no. 4610 dan 4611)
Ketidaksukaan Penduduk Kuffah kepada yazid membuat mereka
menuliskan surat kepada Husain yang mereka tau belum membaiat Yazid, agar menjadi
khalifah , awalnya Husain tidak perduli hal tsb. Krn beliau faham watak
penduduk kuffah , namun semakin hari surat tsb. Semakin banyak dalam sejarah
dijelaskan samping 20rb bahkan 80rb surat sampai menyatakan baiatnya kepada
cucu baginda Rasulullah ﷺ , Namun
Husein tidak langsung berangkat , beliau mengutus anak paannya Muslim Bin Aqil
untuk mengecek kepastian itu, berangkatlah Muslim Bin Aqil ke kuffah , sesampai
disana beliau disambut bahagia oleh penduduk kuffah dan berdiam di kediaman
rumah Hani’ Bin Urwah, Berita inipun sampai ke telinga Yazid , sehingga yazid
mengutus Gubernur di basrah untuk menggantikan posisi gubernur di kuffah dengan
tugas mencegah hal yang tidak di inginkan terjadi, dia lah yang bernama
Ubaidillah Bin ziyad , Muslim bIn Aqil melihat keseriusan penduduk kuffah
mengirimkan surat kepada Husein tentang keseriusan penduduk Kuffah dan
menyarankan Husein untuk segera datang ke kufah, disis lain, Ubaidilah Bin
ziyad pun memainkan perannya dengan memsang mata2 ada yang menyebutkan bernama Mu’kil , dia berpura pura
mendatangi Hani’ Bin Urwah bahwa ia
ingin membaiat Husein , Hani’ Bin Urwah pun terperdaya oleh sikapnya hingga ia
pun mengajaknya kerumah nya untuk menjumpai Muslim Bin Aqil. Tidak lama setelah
itu, Ubaidillah Bin Ziyad memanggil hani’ Bin Urwah untuk menghadapnya dan
menanyakan Prihal Muslim Bin Aqil, Hani’ Bin Urwah tetap menutupi keberadaan
tsb. Hingga Ubaidillah bin ziyad mendatangkan Mu’kil, barulah Hani’ Bin urwah
tidak dapat menyembunyikan Rahasia tsb. Ubaidillah pun berkata . Wahai Hani’
serahkan Muslim Bin Aqil maka Urusanmu kpd ku selesai, Namun Hani’ menjawab :
Seandainya Muslim Bin Aqil berada dibawah Kakiku lalu engkau menyuruhku
mengangkatnya, maka Aku tidak akan mengangkatnya. Akibatnya Hani’ Bin Urwah Di
penjara. Muslim Bin Aqil yang mengetahui hal tsb. Langsung mengumpulkan
Penduduk Kuffah yang mendukung Husein Radhiallahu’anhu untu berkumpul dan
mengepung rumah Ubaidillah Bin ziyad,
maka terkumpullah 7000 ada yang menyebutkan 8000 Pasukan, melihat hal tsb. Ubaidillah
bin ziyad merencakan sebuah taktik dengan mengabarkan kepada seluruh penduduk
Kuffah yang memberontak, Bahwa pasukan dari damascus akan segera tiba dengan
jumlah yang besar, ada pula yang menyebutkan bahwa ubaidillah mengancam akan
menghabisi stiap keluarga dari pasukan yang bersama Muslim Bin Aqil, akibatnya
pasukan ribuan berkurang sangat drastis krn ketakutan mereka, Hingga dalam
sejarah di jelaskan, yang tersisa hanya Muslim Bin Aqil saja yg tersisa,
kekecewaan tak mampu terbendung di hati Muslim Bin Aqil atas penghianatan
penduduk Kuffah, pernah suatu hari dimana Muslim bin aqil sangat kehausan
sementara tidak ada satu rumahpun yg terbuka utknya , disebabkan perintah
Ubaidillah Bin Ziyad, suatu ketika beliau mengunjungi rumah wanita tua , setelah
wanita tua itu mengetahui bahwa ia adlah Muslim bin aqil, wanita tsb. Langsung
menjamunya dan berkata, wahai anak paman Husein, aku takut jika anakku
melihatmu , ia akan melaporkan kepada Ubaidillah Bin Ziyad , benar lah apa yg
dikatakan, setelah terlihat oleh anak wanta itu, keesokan harinya Muslim bin
aqil di kepung di rumah wanita tua tsb.
Setelah di bawa ke hadapan Ubaidillah bin ziyad sebelum di eksekusi Beliau
meminta satu permintaan dan di kabulkan
oleh ubaidillah bin ziyad , beliau pun menulis kan surat yg di tjukan kpd
Husein, agar Husein tidak perlu kekuffah krn penduduk Kuffah telah menghianati
perjanjian, setelah itu Muslim Bin Aqil dan Hani’ Bin Urwah Wafat , jasadnya
pun di bawa ke pasar utk di perlihatkan kepada penduduk yang ingin memberontak
maka nasibnya akan seperti ini dan ini. Na’zubillah, Disisi lain Husein yang
memulai perjalanannya kekuffah dengan membawa 70 keluarganya sempat di cegat
oleh para sahabat senior , seperti Abdullah Bin Umar, Said al Qudri , abdullah
Bin Abbas, dan ibn Zubair, mereka mengingatkan penghianata penduduk kuffah
terhadap ayah dan saudaranya, dan takut
akan nyawa cucu tercinta Husein, Namun dengan keyakinan dan ijtihad nya Husein
tetap melanjutkan perjalanan, singkat cerita Di tengah perjalanan Husein Berjumpa
dengan seorang Penyair yang bernama faroszak , husein pun menanyakan kabar
tentang penduduk Kuffah, farioszak pun menyarankan Husein untuk kembali saja Ke
madinah dan Berkata : Wahai Cucu Rasulullah sesungguhnya penduduk Kuffah itu
hatinya bersamamu, namun Pedang mereka bersama mereka, yang artinya kecintaan
kpd Husein kalah dengan hawa nafsunya.
Husein Radhiallhu’anhu tetap melanjutkan perjalanan, hingga bertemulah dengan pasukan yang di utus ubaidillah bin ziyad untu menghadang Husein dan menanyakan prihal kedatangannya, pasukan pertama di pimpin oleh hurru bin yazid degan membawa 1000 pasukan dan pasukan kedua di pimpin oleh Umar bin saad bin abi waqqash dengan membawa 4000 pasukan, Pasukan Hurru bin yazid pun berhadapan dengan Husein , Hurru Bin Yazid menyarankan Husein untuk meninggalkan Kuffah dan kembali ke madinah, Namun Husein menanyakan beberapa Pertanyaan di Antara nya, tentang Buku yang Ia bawa berisikan Nama2 penduduk Kuffah yang ingin membaiatnya, pertanyaan kedua tentang keadaan muslim Bin Aqil , Hurru Bin Yazid pun menjawab bahwa Penduduk Kuffah telah mnghianati nya sementara Muslim Bin Aqil Terbunuh bersamaan dengan Hani’ Bin Urwah, setelah mendengar hal tsb. Husein pun menyadari bahwa keputusannya kekuffah adalah salah, Namun saat dilihat nya anak2 Muslim bin aqil yang dibawa bersamanya meneteskan Air mata, dan menginginkan untuk menuntut kematian Ayah mereka, padahal Husein sudah memutuskan untuk kembali ke Mekkah atau Madinah, Namun Allah menakdirkan Husein terus melanjutkan perjalanannya, Hingga bertemulah dengan pasukan ke 2 yang di pimpin oleh Umar Bin Saad, sebelum nya Husein bertanya Tempat apakah ini, Yang bersamanya menjawab Ini Karbala, Husein dengan sontak berkata, Karbala Karbun Wa Bala, Yang artinya Musibah dan bencana,
bertemulah Husein dengan Umar Bin saad , terjadi discusi diantara mereka, Umar mengatakan agar Husein tidak perlu ke kuffah , dan mengatakan, lindungilah Aku wahai cucu Rasulullah dari memerangi mu, atas perhatian tsb. Husein pun meminta 3 syarat
sayarat pertama : Izinkan Ia menemui Yazid , jika tidak di izinkan, maka kirimkan Aku ke tempat perbatasan dimana Umat islam memerlukan jasa nya , jika tidak di izinkan juga maka aku akan kembali ke Madinah, Umar Bin saad merasa perkara ini sudah selesai, maka bergegas Ia menemui Ibn Ziyad dan menyampaikan syarat2 tsb. Setelah mendengar persyaratan itu, Ubaidillah Bin Ziyad pun mengatakan : Katakan kepada Husein terserah Padanya , mau pilih yang mana, selesai lah perkara ini, dimana pasukan merasa aman dari khawatirnya mereka dari memerangi Manusia Mulia tsb. Namun di tengah suasana Bahagia , Muncullah syetan berwujud manusia, Otak di balik terbunuhnya Husein radhiallahu , manusia itu bernama symir bin dzi jausyan , Orang durhaka ini mengatakan kepada Ibn Ziyad, Beginikah sikap pemimpin, bukankah seharusnya Engkau yang memutuskan perkara dimana Husein harus pergi, krn engkau adalah pemimpin, biarkan Husein dihadapkan kepadamu dalam keadaan tertawan lalu engkau yang memutuskan, Ego sang Ibn Ziyad pun bangkit, Benar yang kau katakan, Kuperintahkan engkau wahai Ibn dzi Jausyan untuk mengejar Pasukan Saad dan sampaikan apa yang aku katakan padamu, singkat cerita Umar Bin Saad tidak mampu berkata kata, iapun menyampaikan apa yang telah di titahkan oleh Ibn Ziyad, tentu saja Husein Menolak jika harus menjadi Tawanan, ditambah lagi peristiwa Muslim Bin Aqil akibat liciknya Ibn Ziyad, Akibat penolakan tsb. Maka keesokan harinya pada tgl.Bulan Muharam terjadilah Peperangan yang tidak seimbang antara 5rb pasukan melawan 70 orang yang diantara nya terdapat banyak wanita, pertempuran tidak seimbang ini sebuah peristiwa dan petaka bagi kaum muslimin, dimana kesemua lelaki yg berjumlah 20 orang adalah ahlul bait, Huru bin Yazid yang kala itu sudah siap dibarisan untuk berperang, berjalan kearah Husein dan meminta maaf dan meminta agar Husein mendoakan keselamatan dunia akhirat padanya, Husein pun mendoakannya , Hurru Bin yazid berbelok arah dan berdiri di barisan Husein, disini sejenak kita diperlihatkan watak penduduk Kuffah saat hendak terjadi peperangan, Husein dengan suara keras mengatakan , Bukankah kalian yang menyuruh ku untuk datang kekuffah dan kalian memenginginkanku untuk memimpin kalian, Husein pun membacakan nama mereka satu persatu, dan ternyata hampir semua nama tsb. Berada di pasukan Ib dzi Jausyan yng hendak memerangi Husein, semoga Allah membalas perbuatan mereka, singkat cerita terjadilah peperangan tak seimbang ini, jiwa demi jiwa pun tersungkur gugur, hingga dalam sejarah dijelaskan yang tersisa hanya Husein sendiri yang msih kokoh berdiri, beliau di kelilingi ribuan pasukan Ib dzii Jausyan yang tidak berani sedikitpun melontarkan pedang kearah Husein karna mereka takut, jikalau nama mereka terkenang sebagai pembunuh husein, akibatnya panglima mereka Marah Ibn Dzi Jausyan pun memerintahkan agar segera menyelesaikan Husein, akibat dari desakan manusia itu, muncullah syetan berwujud manusia yang bernama Sunan bin Anas Annakai , dia lah orang pertama yang menebaskan pedangnya kepada Husein, hingga tersungkur, barulah perajurit lainnya berani, setelah nafas mulai sesak Symir Ib dzi Jausyan pun turun dari Kuda dan langsung menebas kepala Husein dan ditaruh dalam bejana untuk dibawa ke hadapan Ubaidillah Bin ziyad,setelah jasad kepala husein dibawa kesana, Hingga Wafatlah Manusia Mulia pada hari Asyura Bulan muharam 61H, Ibn Ziyad menusukkan pedangnya ke arah mulut Husein, melihat kejadian tsb. Ibn Abi Arqam dan Anas Bin malik Radhiallahu’anhu menegur Ibn Ziyad dengan mengatakan, hendtikan tindakan mu itu, sesungguhnya aku pernah melihat Rasulullah ﷺ mencium Husein, ibn ziyad manusia celaka ini pun membalas perkataan itu , jika krn bukan aku melihat engkau sudah tua niscaya akan ku pukul engkau, inilah yang sebenarnya terjadi , dan murni kesalahan Ubaidillah Bin ziyad , sementara Yazid Bin Muawiyah tidak pernah memerintahkan pembunuhan tsb. Krn sang Ayah Muawiyah memerintahkan nya utk mencintai dan menyayangi ahlul bait Nabi ﷺ , para muslimah yang tidak ikut berperang dihadapkan kepada Ibn Ziyad terdapat juga seorang lelaki yang kala itupun hendak di hukum oleh Ubaidillah bin Ziyad , Namun diselamatkan oleh para wanita distu, Ialah termasuk yang selamat Ali Bin Husein Bin Ali Bin Abi Thalib, atau lebih kita kenal dengan gelar nya Ali Zainal Abidin (orang yang sangat banyak beribadan kepada Allah), dikisahkan saat Ali Zainal Abidin singgah ke kuffah, semua penduduk kuffah menangis meratapi peristiwa Husein, Ali zainal Abidin pun mengatakan : Hentikan Tangisan Kalian, Bukankah kalian yang telah mengkhianati kami Ahlul bait rasulullah dan membunuh ayah kami,.
ada jga riwayat saat para wanita kuffah menangis dan menepuk dada hingga kepala mereka, salah satu ahul Bait mengatakan, Diamlah kalian wahai wanita Kuffah , kalian menangisi kami , sementara para lelaki kalianlah yang memerangi kami. Ibn Katsir dalam Bidayah Wan nihayah menjelaskan keadaan Yazid Bin Muawiyah ketika melihat keadaan tsb. Beliau menangis akan penyesalannya, dan melaknat Ubaidillah Bin Ziyad atas keputusan sepihaknya, Namun kesalahan Yazid bIn Muawiyah tidak mengqisas para pelaku tsb. Hingga yazid bin muawiyah pun membuat keputusan untuk melindungi dan melayani dengan baik keturunan Rasulullah ﷺ yang masih ada, tidak ada satu sahabatpun setelah kejadian tsb. Yang melaknat Yazid bin Muawiyah, tsb. Muhammad Bin Ali atau lebih dikenal Muhammad bin Hanafiah , oleh krn itu jaga lah lisan kita dari perkara fitnah ini. Terlebih Yazid muawiyah adalah panglima pertama yang di utus Muawiyah dalam ekspansinya ke negeri Konstantine, dimana Nabi ﷺ pernah mendoakan kebaikan kpd pasukan yg pertama memerangi konstantine, yazid bin muawiyah bukanlah orang jahat tidak pula beliau orang Baik. Wallahhu’alam.
Husein Radhiallhu’anhu tetap melanjutkan perjalanan, hingga bertemulah dengan pasukan yang di utus ubaidillah bin ziyad untu menghadang Husein dan menanyakan prihal kedatangannya, pasukan pertama di pimpin oleh hurru bin yazid degan membawa 1000 pasukan dan pasukan kedua di pimpin oleh Umar bin saad bin abi waqqash dengan membawa 4000 pasukan, Pasukan Hurru bin yazid pun berhadapan dengan Husein , Hurru Bin Yazid menyarankan Husein untuk meninggalkan Kuffah dan kembali ke madinah, Namun Husein menanyakan beberapa Pertanyaan di Antara nya, tentang Buku yang Ia bawa berisikan Nama2 penduduk Kuffah yang ingin membaiatnya, pertanyaan kedua tentang keadaan muslim Bin Aqil , Hurru Bin Yazid pun menjawab bahwa Penduduk Kuffah telah mnghianati nya sementara Muslim Bin Aqil Terbunuh bersamaan dengan Hani’ Bin Urwah, setelah mendengar hal tsb. Husein pun menyadari bahwa keputusannya kekuffah adalah salah, Namun saat dilihat nya anak2 Muslim bin aqil yang dibawa bersamanya meneteskan Air mata, dan menginginkan untuk menuntut kematian Ayah mereka, padahal Husein sudah memutuskan untuk kembali ke Mekkah atau Madinah, Namun Allah menakdirkan Husein terus melanjutkan perjalanannya, Hingga bertemulah dengan pasukan ke 2 yang di pimpin oleh Umar Bin Saad, sebelum nya Husein bertanya Tempat apakah ini, Yang bersamanya menjawab Ini Karbala, Husein dengan sontak berkata, Karbala Karbun Wa Bala, Yang artinya Musibah dan bencana,
bertemulah Husein dengan Umar Bin saad , terjadi discusi diantara mereka, Umar mengatakan agar Husein tidak perlu ke kuffah , dan mengatakan, lindungilah Aku wahai cucu Rasulullah dari memerangi mu, atas perhatian tsb. Husein pun meminta 3 syarat
sayarat pertama : Izinkan Ia menemui Yazid , jika tidak di izinkan, maka kirimkan Aku ke tempat perbatasan dimana Umat islam memerlukan jasa nya , jika tidak di izinkan juga maka aku akan kembali ke Madinah, Umar Bin saad merasa perkara ini sudah selesai, maka bergegas Ia menemui Ibn Ziyad dan menyampaikan syarat2 tsb. Setelah mendengar persyaratan itu, Ubaidillah Bin Ziyad pun mengatakan : Katakan kepada Husein terserah Padanya , mau pilih yang mana, selesai lah perkara ini, dimana pasukan merasa aman dari khawatirnya mereka dari memerangi Manusia Mulia tsb. Namun di tengah suasana Bahagia , Muncullah syetan berwujud manusia, Otak di balik terbunuhnya Husein radhiallahu , manusia itu bernama symir bin dzi jausyan , Orang durhaka ini mengatakan kepada Ibn Ziyad, Beginikah sikap pemimpin, bukankah seharusnya Engkau yang memutuskan perkara dimana Husein harus pergi, krn engkau adalah pemimpin, biarkan Husein dihadapkan kepadamu dalam keadaan tertawan lalu engkau yang memutuskan, Ego sang Ibn Ziyad pun bangkit, Benar yang kau katakan, Kuperintahkan engkau wahai Ibn dzi Jausyan untuk mengejar Pasukan Saad dan sampaikan apa yang aku katakan padamu, singkat cerita Umar Bin Saad tidak mampu berkata kata, iapun menyampaikan apa yang telah di titahkan oleh Ibn Ziyad, tentu saja Husein Menolak jika harus menjadi Tawanan, ditambah lagi peristiwa Muslim Bin Aqil akibat liciknya Ibn Ziyad, Akibat penolakan tsb. Maka keesokan harinya pada tgl.Bulan Muharam terjadilah Peperangan yang tidak seimbang antara 5rb pasukan melawan 70 orang yang diantara nya terdapat banyak wanita, pertempuran tidak seimbang ini sebuah peristiwa dan petaka bagi kaum muslimin, dimana kesemua lelaki yg berjumlah 20 orang adalah ahlul bait, Huru bin Yazid yang kala itu sudah siap dibarisan untuk berperang, berjalan kearah Husein dan meminta maaf dan meminta agar Husein mendoakan keselamatan dunia akhirat padanya, Husein pun mendoakannya , Hurru Bin yazid berbelok arah dan berdiri di barisan Husein, disini sejenak kita diperlihatkan watak penduduk Kuffah saat hendak terjadi peperangan, Husein dengan suara keras mengatakan , Bukankah kalian yang menyuruh ku untuk datang kekuffah dan kalian memenginginkanku untuk memimpin kalian, Husein pun membacakan nama mereka satu persatu, dan ternyata hampir semua nama tsb. Berada di pasukan Ib dzi Jausyan yng hendak memerangi Husein, semoga Allah membalas perbuatan mereka, singkat cerita terjadilah peperangan tak seimbang ini, jiwa demi jiwa pun tersungkur gugur, hingga dalam sejarah dijelaskan yang tersisa hanya Husein sendiri yang msih kokoh berdiri, beliau di kelilingi ribuan pasukan Ib dzii Jausyan yang tidak berani sedikitpun melontarkan pedang kearah Husein karna mereka takut, jikalau nama mereka terkenang sebagai pembunuh husein, akibatnya panglima mereka Marah Ibn Dzi Jausyan pun memerintahkan agar segera menyelesaikan Husein, akibat dari desakan manusia itu, muncullah syetan berwujud manusia yang bernama Sunan bin Anas Annakai , dia lah orang pertama yang menebaskan pedangnya kepada Husein, hingga tersungkur, barulah perajurit lainnya berani, setelah nafas mulai sesak Symir Ib dzi Jausyan pun turun dari Kuda dan langsung menebas kepala Husein dan ditaruh dalam bejana untuk dibawa ke hadapan Ubaidillah Bin ziyad,setelah jasad kepala husein dibawa kesana, Hingga Wafatlah Manusia Mulia pada hari Asyura Bulan muharam 61H, Ibn Ziyad menusukkan pedangnya ke arah mulut Husein, melihat kejadian tsb. Ibn Abi Arqam dan Anas Bin malik Radhiallahu’anhu menegur Ibn Ziyad dengan mengatakan, hendtikan tindakan mu itu, sesungguhnya aku pernah melihat Rasulullah ﷺ mencium Husein, ibn ziyad manusia celaka ini pun membalas perkataan itu , jika krn bukan aku melihat engkau sudah tua niscaya akan ku pukul engkau, inilah yang sebenarnya terjadi , dan murni kesalahan Ubaidillah Bin ziyad , sementara Yazid Bin Muawiyah tidak pernah memerintahkan pembunuhan tsb. Krn sang Ayah Muawiyah memerintahkan nya utk mencintai dan menyayangi ahlul bait Nabi ﷺ , para muslimah yang tidak ikut berperang dihadapkan kepada Ibn Ziyad terdapat juga seorang lelaki yang kala itupun hendak di hukum oleh Ubaidillah bin Ziyad , Namun diselamatkan oleh para wanita distu, Ialah termasuk yang selamat Ali Bin Husein Bin Ali Bin Abi Thalib, atau lebih kita kenal dengan gelar nya Ali Zainal Abidin (orang yang sangat banyak beribadan kepada Allah), dikisahkan saat Ali Zainal Abidin singgah ke kuffah, semua penduduk kuffah menangis meratapi peristiwa Husein, Ali zainal Abidin pun mengatakan : Hentikan Tangisan Kalian, Bukankah kalian yang telah mengkhianati kami Ahlul bait rasulullah dan membunuh ayah kami,.
ada jga riwayat saat para wanita kuffah menangis dan menepuk dada hingga kepala mereka, salah satu ahul Bait mengatakan, Diamlah kalian wahai wanita Kuffah , kalian menangisi kami , sementara para lelaki kalianlah yang memerangi kami. Ibn Katsir dalam Bidayah Wan nihayah menjelaskan keadaan Yazid Bin Muawiyah ketika melihat keadaan tsb. Beliau menangis akan penyesalannya, dan melaknat Ubaidillah Bin Ziyad atas keputusan sepihaknya, Namun kesalahan Yazid bIn Muawiyah tidak mengqisas para pelaku tsb. Hingga yazid bin muawiyah pun membuat keputusan untuk melindungi dan melayani dengan baik keturunan Rasulullah ﷺ yang masih ada, tidak ada satu sahabatpun setelah kejadian tsb. Yang melaknat Yazid bin Muawiyah, tsb. Muhammad Bin Ali atau lebih dikenal Muhammad bin Hanafiah , oleh krn itu jaga lah lisan kita dari perkara fitnah ini. Terlebih Yazid muawiyah adalah panglima pertama yang di utus Muawiyah dalam ekspansinya ke negeri Konstantine, dimana Nabi ﷺ pernah mendoakan kebaikan kpd pasukan yg pertama memerangi konstantine, yazid bin muawiyah bukanlah orang jahat tidak pula beliau orang Baik. Wallahhu’alam.
penduduk Kuffah semakin teraniaya atas perlakuan mereka sendiri terhadap ingatan mereka akan wafatnya Husein, akibatnya terjadilah pembalasan dendam atas peristiwa tsb. Yang di pimpin oleh Mukhtar bin Ubaid Ats sakafi para ulama menyebutnya AL Kadzab (karna setelah peristiwa ini Ia mengaku dirinya telah menerima Wahyu) padahal Nabi ﷺ bersabda tidak ada Nabi setelahku, bergeraklah Pasukan Mukhtar bin ubaid , dan dapat mengalahkan pasukan Ubaidillah Bin ziyad, tidak hanya itu, pasukan Mukhtar juga, meng qisas para pelaku seperti Ubaidillah Bin Ziyad, Symir Bin Dzi Jausyan , dan Sunan bin Anas , yang menjadi dalang dari pembunuhan Husein Radhiallahu’anhu, setelah kejadian itu , sejarawan menjelaskan Muktar Bin Ubaid mendatangi Karbala, dan mengambil tanah2 itu lalu di tamparkan kepipi nya , kekepalanya dan ke dadanya, lalu menampar pipinya dengan Batu , bisa kita lihat perilaku ini, sama seperti ritual syiah pada hari Asyura. Na’uzubillah Padahal
Rasulullah ﷺ Bersabda
:
“Tidak termasuk golongan kami siapa saja yang menampar pipi (wajah), merobek saku, dan melakukan amalan Jahiliyah.” (HR. Bukhari no. 1294 dan Muslim no. 103).
Inilah Peristiwa petaka Umat
Islam dengan terdzaliminya Manusia Mulia Husein radhiallahu’anhu, Namun tidak
lah menjadikan kita, terperdaya Oleh syetan, sehingga kita berlebihan dalam
hal2 yang dapat meruntuhkan aqidah kita, Jika Husein Radhiallahu’anhu, Manusia
Mulia, ketua pemuda syurga , harus di kenang dengan cara yang ekstreme atau
berlebihan, tidak kah Para Nabi dan Rasul yang terdzalimi dimasa Bani Israil
lebih Mulia.. bukankah Abubakar, Umar , Utsman Dan Ali Radhiallahu’anhu
Ajma’in, yang Rasulullah ﷺ melalui sabda nya telah memberi kabar sebagai
manusia terbaiik,.. harus lebih di kenang, fikirkan dan renungkanlah.
Komentar
Posting Komentar