Langsung ke konten utama

Saifuddin Qutuz (Benteng Terakhir Umat Islam)


     
Suatu Masa Dimana Allah menakdirkan  suatu Bangsa yang  menggetarkan dunia, Mereka Hancurkan apapun yang ada, Suatu bangsa kecil yang menghancurkan pradaban besar, Mereka bagaikan ombak yang tak terbendung , menyapu bersih segala apapun yang ada , Kala itu Dunia serasa sempit, Tangisan serta ketakutan menghantui setiap Negeri, Kekuatan Bengis mereka selalu menjadi Noda Hitam yang mereka Sombongkan, Akn tetapi Mereka Lupa Bahwa sang Maha Perkasa telah menyiapkan kekuatan yang kelak akan menghancurkan mereka, Yaitu lewat Seorang Lelaki yang menghapus air mata dan ketakukan,  Seorang lelaki yang menghancurkan Mitos Pasukan tak terkalahkan,seorang  Lekaki Yang ketika namanya di sebut akan menggetarkan dunia , Sang Lelaki itu Bernama : Saifuddin Qutus

                Saifuddin Quthuzs Rahimahullah Adalah seorang anak dari Bangsawan  Jalaluddin Al Khawarizmi, Nama Beliau Adalah Mahmud Bin Mamdud, Dimasa kecilnya Beliau sudh menghadapi pristiwa yang tak terlupakan, dimana pasukan Mongolia menyerang negeri nya, kerusakan dan kehancuran pun tampak di depan matanya, bagaimana barbar nya pasukan itu ketika menghancurkan suatu negri, ketika itu sang Ayah pun wafat di tangan Pasukan Mongol, yang kala itu lari ke india bersama keluarganya,  Allah menakdirkan Qutuz selamat dari kebrutalan Mongol, dalam sejarahnya beliau dan keluarganya di tangkap , sebagian di bunuh dan sebagiannya di jadikan budak, Mahmud salah satunya.
kegagahan dan kewibawaannya tergambar saat ia masih kecil, sehingga pasukan mongol menjulukinya dengan Sebutan Quthuz (Singa yang menyalak), Singkat cerita iapun di jual di pasar Damaskus, Salah seorang bani Ayyub membelinya. Dan ia dibawa ke Mesir. Di sini, ia pindah dari satu tuan ke tuan yang lain, sampai akhirnya ia dibeli oleh Raja Al-Mu’izz Izzuddin Aibak dan kelak menjadi panglima besarnya. Maha Besar Allah sebaik baik Pembuat Rencana, Tanpa disadari Mahmud kecil yang minim akan pengalaman , dan Belum pernah melihat kehebatan negeri luar, mendapat keistimewaan tersendiri baginya , dimana ia mengelilingi negeri2 , berpindah dari satu tangan ketangan yang lain, Hingga ia sampai ketangan seorang penguasa negeri Muslim, yang kelak ia gantikan Posisi nya dan menghancurkan Pasukan Mongol. Maha Benar Allah Dengan segala Firmannya :

“Dan mereka pun merencanakan makar dengan sungguh-sungguh dan Kami merencanakan makar (pula), sedang mereka tidak menyadari.” (An-Naml [27]: 50)

Quthuz –sebagaimana mamalik (budak yang dididik militer) lainnya–tumbuh dengan pendidikan agama. Semangat Islam yang kuat bergelora di dalam hatinya. Sejak kecil, ia dilatih dengan seni menunggang kuda, metode pertempuran, seluk-beluk manajemen dan leadership. Ia tumbuh menjadi seorang pemuda gagah berani, mencintai dan menjunjung tinggi agamanya. Ia juga seorang yang kuat, penyabar, dan perkasa. Selain itu semua, ia juga dilahirkan dari keluarga raja.
Masa kanak-kanak Quthuz layaknya para pangeran yang lain. Hal ini membuat dirinya begitu percaya diri. Ia tidak asing dengan masalah kepemimpinan, manajemen negara dan kekuasaan. Di atas itu semua, keluarganya hancur oleh Tartar. Hal ini–tentu saja–membuat dirinya paham betul dengan bencana Tartar. Sebab orang yang menyaksikan tidaklah seperti yang mendengar.
Mungkin Kita sadar Bagaimana Bencana Tsunami yang terjadi di negeri Kita ini, Dimana bangunan2, pepohonan hancur, serta mayat2 bergelimpangan tak tentu ARah , seperti itulah Dahsyatnya Bencana yang di timbulkan Mongol, Dimana Dunia di Hantui Rasa ketakukan, Tidak sedikit negeri yang Memilih menyerah dari pada harus ber Urusan dengan Pasukan Brutal ini, Dan sebagiannya mencoba melawan ketika itupun Pasukan Yang bagaikan Ombak Besar melumat Negeri tersebut tanpa menyisakan Jiwa , Hal ini pun di rasakan Oleh Umat Islam yakni Tidak lain Bani abbasyiah, Yang dunia mencatat Sebgai negeri yang Makmur dan Sumber Ilmu , Hanya dengan 200rb pasukan, Mongol menlenyapkan negeri tsb. dari Binkai sejarah , sebanyak 1.8jt orang tewas, serta sungai Nil berubah airnya menjadi hitam karena tinta2 Ilmu yang menjadi asas ketaqwaan meleleh oleh air yang tergenang, Sehingga Dinasti yang sudah berdiri sejak lima 5 abad ini pun lenyap dari Peta bumi, Namun jika kita telisik sesaat , sejarah hancurnya Kerajaan Abbasyiah Akibat munculnya seorang Pengkhianat yang ber aqidah syiah yaitu Ibn Al Qami yang menjadi orang kepercayaan Khalifah saat itu, ia lah otak di balik semuanya, Semoga Allah membalas Perbuatannya.
Singkat cerita, Saifuddin Quthuz pun mulai Muncul di Permungkaan setelah Wafatnya sang raja Izzudin Aibak, kekuasaan pun ber alik ke anak nya yang masih sangat kecil yang bernama Al Manshur Nuruddin Ali Bin Izzuddin Aibak. Namun Dibalik itu semua yang menjalan kan Roda Pemerintahan Tidak lain adalah Saifuddin Qutuz itu ssendiri.
Melihat Kebengisan dan Haus akan kekuasan serta kebencian pasukan Mongol terhadap Muslim, Saifuddin Quthuz pun mengambil langkah berani utk menggantikan Posisi Raja kecil itu, demi pertahanan dan antisipasi dari serangan Mongol yang tiba2, suatu sisi kekuatan Muslimin sedang terpuruk dan di hantui rasa takut yang mendalam, maka pada 24 Dzulqaidah  657H Dengan Restu Dan Bimbingan Ulama Ia pun menjadi Raja.
Keteguhannya dan Kepiawaian nya dalam mengatur Urusan Negara membuat Benteng terakhir Umat Islam kala itu yaitu Mesir lambat laun mebuahkan hasil yang cemerlang, Ia awali dengan pembenahan pejabat2 negara setelah itu ia dapat menyatukan hati umat Islam Yang kala itu terpecah belah , Hal ini tidak lah bisa ia lakukan sendiri melainkan atas Kehendak Allah dan kedekatannya kepada para Ulama, Sampai akhirnya Hal yang di Nantikan Pun Tiba, Yakni Surat dari Sang Penkhluk Hulagukhan yang meminta ia menyerah atau Musnah.
Surat itu Berbunyi :
Dari Raja Di Raja di Timur dan Di Barat, Khan Yang Agung Kepada Qutuz si Mamluk yang lari dari pedang-pedang kami!
Kamu seharusnya berpikir mengenai apa yang telah berlaku ke atas negara-negara yang lain dan menyerah kepada kami. Kamu telah mendapat kabar berita bagaimana kami telah menghancurkan kekhalifahan yang begitu besar, menyucikan bumi ini dari kerusakan yang mencacatkannya. Kami telah menawan kawasan yang luas dan membunuh semua manusia dengan kejam. Kamu tidak akan terlepas dari kerakusan dan kekejaman tentara kami!
Ke mana lagi kamu ingin lari? Jalan mana lagi yang kamu akan gunakan untuk melepaskan diri dari kami? Kuda-kuda kami berlari kencang, anak-anak panah kami tajam, pedang-pedang kami bagaikan guruh yang menakutkan, hati-hati kami keras bagaikan gunung, laskar-laskar kami banyak tak terbilang. Benteng-benteng kokoh tidak akan dapat menghalang kami, senjata-senjata tidak akan dapat membendung kami. Doa kamu tidak akan membawa apa-apa pengaruh ke atas kami. Kesedihan dan ratapan tidak kami pedulikan. Hanya mereka yang merayu untuk perlindungan kami akan selamat.
Bersegeralah dalam membalas surat ini sebelum api peperangan bermula. Jika kamu melawan, maka barang pasti kamu akan menderita dan tersiksa dengan kehancuran yang dahsyat. Kami akan menghancurkan masjid-masjid kamu dan memperlihatkan kelemahan Tuhan kamu. Kemudian kami akan membunuh anak-anak kamu dan orang-orang tua di kalangan kamu.
Kini, hanya kamulah satu-satunya musuh yang perlu kami hadapi.
Inilah Surat Yang mengetarkan Lawan dan melumat lawan, Namun Tidak Untuk sosok Kesatria ini,  Setelah menyampaikan Isi surat Yang sangat melecehkan kekuatan Muslimin ini, Sang delegasi Hulagukhan bertindak semena mena sehingga Quthuz pun memerintahkan untuk meng eksekusi delegasi itu dan menaruk kepala mereka didepan gerbang istana, Perlu Di ketahui Islam Tidak Membenarkan membunuh sang Delegasi, akan tetapi Para Ahli sejatah Mengatakan, Kedatangan Tentara Mongol Tidak serta merta hanya menyampaikan Surat tetapi Juga mereka di utus sebagai mata2, Hal ini lah yang membuat Hulagu khan bagaikan terbakar , ia tidak pernah dilecehkan Oleh raja manapun selain Raja Muslim satu Ini. Dan Api peperangan pun Berkobar.
Detik2 saat Peperangan Akan dimulai ,, Ada kisah menarik yang dapat kita ambil Ibrah Dan Pelajaran, Dimana suatu ketika Saifuddin Qutuz Harus menunda sesaat pertempurannya, Dikarenakan Khas Negara yang tidak cukup untuk Mendanai Peperangan, Saat itu Saifuddin Qutuz Rahimahullah mendatangi Ulama untuk meminta pendapat nya, krn beliau hendak Mengambil Pajak Dari Masyarakat Untuk Khas Negara, Langsung Saja Para Ulama Menolak nya dan Berfatwa :

tidak diperbolehkan mengambil paksa harta rakyat karena itu termasuk haram. Para ulama menegaskan bahwa haram hukumnya mengambil harta rakyat dengan jalan yang bathil. Kecuali dalam beberapa kondisi baru Negara boleh “meminta” kepada rakyatnya. Pertama, ketika Negara sama sekali tidak memiliki harta yang cukup untuk pembiayaan Negara. Kedua, sebelum berniat mengambil dari rakyat, pemimpin Negara hendaklah terlebih dahulu mengambil paksa dari para petinggi- petinggi Negara (seperti para menteri, para komandan, para staff Negara, dll). Ambil semua harta dan perhiasan mereka, baru setelah itu diperbolehkan mengambil harta raktyat. Inilah fatwa Al Izz Bin Abdis Salam. Dan Sang Raja pun Merelisasikan nya.

Setelah Itu sang Penakhluk Yang Nama nya Mulai di Takuti Pasukan Bar Bar itupun Ber khutbah dihadapan Pasukan Dan Masyarakat , dengan Khutbah ber Api api, Membakar Ketakutan Di dada Kaum Muslimin, Meredam Kesedihan Orang2 Orang2 Lemah serta membuktikan kepada Dunia Bahwa Masih Ada Kami, Hamba Allah Yang akan menghancurkan Mitos Pasukan Mongolia.
Disisi lain Pasukan Mongol Yang kala itu sudah siap Perang , sang panglima mereka Kitbuka lyang menggantikan Hulagukhan Krn Urusan kenegaraan Langsung bergerak Hendak menggertak Lawannya yang mereka remehkan krn mereka berfikir Pasukan Muslimin tidak akan Berani Menyerang melainkan hanya diam menunggu kebinasaan mereka. Sementara mereka Tidak Faham bahwa lawan mereka telah diberi kekuatan Iman dan Motivasi Kuat dan siap menerkam dan menghancurkan mereka.
Setelah Menyiapkan Pasukan dengan strategi yang sudah di rencanakan dan Mengharap Ke ridha'an Dari Rabb yang maha Perkasa , Bergeraklah 20rb pasukan Muslimin dibawah Komando Sang Penakhluk Saifuddin Quthuz dengan panglima nya baybaz. Namun Di tengah Perjalanan Pasukan Muslimin Bertemu dengan Pasukan Salib, Namun Sang Raja Muslimin itupun menemui Panglima Salib dan Menyampaikan maksud mereka, Hingga pasukan salib pun setuju untuk mengizinkan pasukan Muslimin lewat, Karena Mereka pun Faham Hanya Quthuz lah yang bisa meredam amukan Mongol, Karena sejatinya tentara salib itu pun Ketakutan dengan kaum bar bar tsb.

Hingga pada Tanggal 25 Ramadhan 658H bertepatan 3 september 1260M Kedua Pasukan Itu pun Bertemu DI Ain Jalut, Terjadilah Pertempuran Yang amat Dahsyat di kedua Belah Pihak, Sang Panglima Baybas menjalankan Strategi dengan baik, Beliau dengan beberapa pasukannya mencoba mengecoh pasukan mongol dengan menarik mundur secara perlahan seolah olah Muslimin Takut, Melihat kejadian itu Kitbuka dan Pasukannya yang Sudah dirasuki kesombongan itupun mengejar Pasukan Muslimin dengan Brutal, dan Kekalahan pun Menerpa mereka, Pasukan Besar Muslimin Lainnya yang Bersembunyi di lembah2 perbukitan Langsung Membabat mereka hingga sebagian Pasukan yang mereka klaim tidak pernah takut itupun lari tunggang langgang, Saifuddin Quthuz pun memerintahkan untuk mengejar mereka, Beliau di garda terdepan sambil mengucapkan slogan yang sangat bersejarah dan membekas di dada para pejuang, Wa Islama Wa Islama (demi Islam, demi Islam) Pasukan Muslimin pun Makin Bertambah Imannya, Bak singa yang  menerkam mangsa nya, pasukan mongol pun Hancur dan Kitbuka sang panglima yang sangat menaruh benci terhadap musliminpun Binasa. Takbir pun Bergema di berbagai Arah, Dunia yang kala itu diselimuti oleh ketakutan pun Mulai menampakkan Keindahannya berkat Pertolongan Allah Lewat keberanian Hamba2 nya. Psukan Barbar yang selama 43 tahun tak terkalahkan itupun Hancur ditangan Sang Penakluk Saifuddin Quthuz. Kejayaan Islam pun kembali Bersinar

Inilah Salah satu Kiprah kaum Muslimin, ketika mereka Yakin Akan Pertolongan Allah Dan Lurus dalam mentauhidkannya , Sudah Pasti Allah Akan memenangkan Siapapun Lawan dan sekuat apapun mereka. Serta Ke arifan dan Kebenaran Agama Ini pula yang kelak membuat Kerajaan2 Mongolia Memeluk Islam, dan Menuai Sejarah Gemilang yang tak terlupan.



     
Suatu Masa Dimana Allah menakdirkan  suatu Bangsa yang  menggetarkan dunia, Mereka Hancurkan apapun yang ada, Suatu bangsa kecil yang menghancurkan pradaban besar, Mereka bagaikan ombak yang tak terbendung , menyapu bersih segala apapun yang ada , Kala itu Dunia serasa sempit, Tangisan serta ketakutan menghantui setiap Negeri, Kekuatan Bengis mereka selalu menjadi Noda Hitam yang mereka Sombongkan, Akn tetapi Mereka Lupa Bahwa sang Maha Perkasa telah menyiapkan kekuatan yang kelak akan menghancurkan mereka, Yaitu lewat Seorang Lelaki yang menghapus air mata dan ketakukan,  Seorang lelaki yang menghancurkan Mitos Pasukan tak terkalahkan,seorang  Lekaki Yang ketika namanya di sebut akan menggetarkan dunia , Sang Lelaki itu Bernama : Saifuddin Qutus

                Saifuddin Quthuzs Rahimahullah Adalah seorang anak dari Bangsawan  Jalaluddin Al Khawarizmi, Nama Beliau Adalah Mahmud Bin Mamdud, Dimasa kecilnya Beliau sudh menghadapi pristiwa yang tak terlupakan, dimana pasukan Mongolia menyerang negeri nya, kerusakan dan kehancuran pun tampak di depan matanya, bagaimana barbar nya pasukan itu ketika menghancurkan suatu negri, ketika itu sang Ayah pun wafat di tangan Pasukan Mongol, yang kala itu lari ke india bersama keluarganya,  Allah menakdirkan Qutuz selamat dari kebrutalan Mongol, dalam sejarahnya beliau dan keluarganya di tangkap , sebagian di bunuh dan sebagiannya di jadikan budak, Mahmud salah satunya.
kegagahan dan kewibawaannya tergambar saat ia masih kecil, sehingga pasukan mongol menjulukinya dengan Sebutan Quthuz (Singa yang menyalak), Singkat cerita iapun di jual di pasar Damaskus, Salah seorang bani Ayyub membelinya. Dan ia dibawa ke Mesir. Di sini, ia pindah dari satu tuan ke tuan yang lain, sampai akhirnya ia dibeli oleh Raja Al-Mu’izz Izzuddin Aibak dan kelak menjadi panglima besarnya. Maha Besar Allah sebaik baik Pembuat Rencana, Tanpa disadari Mahmud kecil yang minim akan pengalaman , dan Belum pernah melihat kehebatan negeri luar, mendapat keistimewaan tersendiri baginya , dimana ia mengelilingi negeri2 , berpindah dari satu tangan ketangan yang lain, Hingga ia sampai ketangan seorang penguasa negeri Muslim, yang kelak ia gantikan Posisi nya dan menghancurkan Pasukan Mongol. Maha Benar Allah Dengan segala Firmannya :

“Dan mereka pun merencanakan makar dengan sungguh-sungguh dan Kami merencanakan makar (pula), sedang mereka tidak menyadari.” (An-Naml [27]: 50)

Quthuz –sebagaimana mamalik (budak yang dididik militer) lainnya–tumbuh dengan pendidikan agama. Semangat Islam yang kuat bergelora di dalam hatinya. Sejak kecil, ia dilatih dengan seni menunggang kuda, metode pertempuran, seluk-beluk manajemen dan leadership. Ia tumbuh menjadi seorang pemuda gagah berani, mencintai dan menjunjung tinggi agamanya. Ia juga seorang yang kuat, penyabar, dan perkasa. Selain itu semua, ia juga dilahirkan dari keluarga raja.
Masa kanak-kanak Quthuz layaknya para pangeran yang lain. Hal ini membuat dirinya begitu percaya diri. Ia tidak asing dengan masalah kepemimpinan, manajemen negara dan kekuasaan. Di atas itu semua, keluarganya hancur oleh Tartar. Hal ini–tentu saja–membuat dirinya paham betul dengan bencana Tartar. Sebab orang yang menyaksikan tidaklah seperti yang mendengar.
Mungkin Kita sadar Bagaimana Bencana Tsunami yang terjadi di negeri Kita ini, Dimana bangunan2, pepohonan hancur, serta mayat2 bergelimpangan tak tentu ARah , seperti itulah Dahsyatnya Bencana yang di timbulkan Mongol, Dimana Dunia di Hantui Rasa ketakukan, Tidak sedikit negeri yang Memilih menyerah dari pada harus ber Urusan dengan Pasukan Brutal ini, Dan sebagiannya mencoba melawan ketika itupun Pasukan Yang bagaikan Ombak Besar melumat Negeri tersebut tanpa menyisakan Jiwa , Hal ini pun di rasakan Oleh Umat Islam yakni Tidak lain Bani abbasyiah, Yang dunia mencatat Sebgai negeri yang Makmur dan Sumber Ilmu , Hanya dengan 200rb pasukan, Mongol menlenyapkan negeri tsb. dari Binkai sejarah , sebanyak 1.8jt orang tewas, serta sungai Nil berubah airnya menjadi hitam karena tinta2 Ilmu yang menjadi asas ketaqwaan meleleh oleh air yang tergenang, Sehingga Dinasti yang sudah berdiri sejak lima 5 abad ini pun lenyap dari Peta bumi, Namun jika kita telisik sesaat , sejarah hancurnya Kerajaan Abbasyiah Akibat munculnya seorang Pengkhianat yang ber aqidah syiah yaitu Ibn Al Qami yang menjadi orang kepercayaan Khalifah saat itu, ia lah otak di balik semuanya, Semoga Allah membalas Perbuatannya.
Singkat cerita, Saifuddin Quthuz pun mulai Muncul di Permungkaan setelah Wafatnya sang raja Izzudin Aibak, kekuasaan pun ber alik ke anak nya yang masih sangat kecil yang bernama Al Manshur Nuruddin Ali Bin Izzuddin Aibak. Namun Dibalik itu semua yang menjalan kan Roda Pemerintahan Tidak lain adalah Saifuddin Qutuz itu ssendiri.
Melihat Kebengisan dan Haus akan kekuasan serta kebencian pasukan Mongol terhadap Muslim, Saifuddin Quthuz pun mengambil langkah berani utk menggantikan Posisi Raja kecil itu, demi pertahanan dan antisipasi dari serangan Mongol yang tiba2, suatu sisi kekuatan Muslimin sedang terpuruk dan di hantui rasa takut yang mendalam, maka pada 24 Dzulqaidah  657H Dengan Restu Dan Bimbingan Ulama Ia pun menjadi Raja.
Keteguhannya dan Kepiawaian nya dalam mengatur Urusan Negara membuat Benteng terakhir Umat Islam kala itu yaitu Mesir lambat laun mebuahkan hasil yang cemerlang, Ia awali dengan pembenahan pejabat2 negara setelah itu ia dapat menyatukan hati umat Islam Yang kala itu terpecah belah , Hal ini tidak lah bisa ia lakukan sendiri melainkan atas Kehendak Allah dan kedekatannya kepada para Ulama, Sampai akhirnya Hal yang di Nantikan Pun Tiba, Yakni Surat dari Sang Penkhluk Hulagukhan yang meminta ia menyerah atau Musnah.
Surat itu Berbunyi :
Dari Raja Di Raja di Timur dan Di Barat, Khan Yang Agung Kepada Qutuz si Mamluk yang lari dari pedang-pedang kami!
Kamu seharusnya berpikir mengenai apa yang telah berlaku ke atas negara-negara yang lain dan menyerah kepada kami. Kamu telah mendapat kabar berita bagaimana kami telah menghancurkan kekhalifahan yang begitu besar, menyucikan bumi ini dari kerusakan yang mencacatkannya. Kami telah menawan kawasan yang luas dan membunuh semua manusia dengan kejam. Kamu tidak akan terlepas dari kerakusan dan kekejaman tentara kami!
Ke mana lagi kamu ingin lari? Jalan mana lagi yang kamu akan gunakan untuk melepaskan diri dari kami? Kuda-kuda kami berlari kencang, anak-anak panah kami tajam, pedang-pedang kami bagaikan guruh yang menakutkan, hati-hati kami keras bagaikan gunung, laskar-laskar kami banyak tak terbilang. Benteng-benteng kokoh tidak akan dapat menghalang kami, senjata-senjata tidak akan dapat membendung kami. Doa kamu tidak akan membawa apa-apa pengaruh ke atas kami. Kesedihan dan ratapan tidak kami pedulikan. Hanya mereka yang merayu untuk perlindungan kami akan selamat.
Bersegeralah dalam membalas surat ini sebelum api peperangan bermula. Jika kamu melawan, maka barang pasti kamu akan menderita dan tersiksa dengan kehancuran yang dahsyat. Kami akan menghancurkan masjid-masjid kamu dan memperlihatkan kelemahan Tuhan kamu. Kemudian kami akan membunuh anak-anak kamu dan orang-orang tua di kalangan kamu.
Kini, hanya kamulah satu-satunya musuh yang perlu kami hadapi.
Inilah Surat Yang mengetarkan Lawan dan melumat lawan, Namun Tidak Untuk sosok Kesatria ini,  Setelah menyampaikan Isi surat Yang sangat melecehkan kekuatan Muslimin ini, Sang delegasi Hulagukhan bertindak semena mena sehingga Quthuz pun memerintahkan untuk meng eksekusi delegasi itu dan menaruk kepala mereka didepan gerbang istana, Perlu Di ketahui Islam Tidak Membenarkan membunuh sang Delegasi, akan tetapi Para Ahli sejatah Mengatakan, Kedatangan Tentara Mongol Tidak serta merta hanya menyampaikan Surat tetapi Juga mereka di utus sebagai mata2, Hal ini lah yang membuat Hulagu khan bagaikan terbakar , ia tidak pernah dilecehkan Oleh raja manapun selain Raja Muslim satu Ini. Dan Api peperangan pun Berkobar.
Detik2 saat Peperangan Akan dimulai ,, Ada kisah menarik yang dapat kita ambil Ibrah Dan Pelajaran, Dimana suatu ketika Saifuddin Qutuz Harus menunda sesaat pertempurannya, Dikarenakan Khas Negara yang tidak cukup untuk Mendanai Peperangan, Saat itu Saifuddin Qutuz Rahimahullah mendatangi Ulama untuk meminta pendapat nya, krn beliau hendak Mengambil Pajak Dari Masyarakat Untuk Khas Negara, Langsung Saja Para Ulama Menolak nya dan Berfatwa :

tidak diperbolehkan mengambil paksa harta rakyat karena itu termasuk haram. Para ulama menegaskan bahwa haram hukumnya mengambil harta rakyat dengan jalan yang bathil. Kecuali dalam beberapa kondisi baru Negara boleh “meminta” kepada rakyatnya. Pertama, ketika Negara sama sekali tidak memiliki harta yang cukup untuk pembiayaan Negara. Kedua, sebelum berniat mengambil dari rakyat, pemimpin Negara hendaklah terlebih dahulu mengambil paksa dari para petinggi- petinggi Negara (seperti para menteri, para komandan, para staff Negara, dll). Ambil semua harta dan perhiasan mereka, baru setelah itu diperbolehkan mengambil harta raktyat. Inilah fatwa Al Izz Bin Abdis Salam. Dan Sang Raja pun Merelisasikan nya.

Setelah Itu sang Penakhluk Yang Nama nya Mulai di Takuti Pasukan Bar Bar itupun Ber khutbah dihadapan Pasukan Dan Masyarakat , dengan Khutbah ber Api api, Membakar Ketakutan Di dada Kaum Muslimin, Meredam Kesedihan Orang2 Orang2 Lemah serta membuktikan kepada Dunia Bahwa Masih Ada Kami, Hamba Allah Yang akan menghancurkan Mitos Pasukan Mongolia.
Disisi lain Pasukan Mongol Yang kala itu sudah siap Perang , sang panglima mereka Kitbuka lyang menggantikan Hulagukhan Krn Urusan kenegaraan Langsung bergerak Hendak menggertak Lawannya yang mereka remehkan krn mereka berfikir Pasukan Muslimin tidak akan Berani Menyerang melainkan hanya diam menunggu kebinasaan mereka. Sementara mereka Tidak Faham bahwa lawan mereka telah diberi kekuatan Iman dan Motivasi Kuat dan siap menerkam dan menghancurkan mereka.
Setelah Menyiapkan Pasukan dengan strategi yang sudah di rencanakan dan Mengharap Ke ridha'an Dari Rabb yang maha Perkasa , Bergeraklah 20rb pasukan Muslimin dibawah Komando Sang Penakhluk Saifuddin Quthuz dengan panglima nya baybaz. Namun Di tengah Perjalanan Pasukan Muslimin Bertemu dengan Pasukan Salib, Namun Sang Raja Muslimin itupun menemui Panglima Salib dan Menyampaikan maksud mereka, Hingga pasukan salib pun setuju untuk mengizinkan pasukan Muslimin lewat, Karena Mereka pun Faham Hanya Quthuz lah yang bisa meredam amukan Mongol, Karena sejatinya tentara salib itu pun Ketakutan dengan kaum bar bar tsb.

Hingga pada Tanggal 25 Ramadhan 658H bertepatan 3 september 1260M Kedua Pasukan Itu pun Bertemu DI Ain Jalut, Terjadilah Pertempuran Yang amat Dahsyat di kedua Belah Pihak, Sang Panglima Baybas menjalankan Strategi dengan baik, Beliau dengan beberapa pasukannya mencoba mengecoh pasukan mongol dengan menarik mundur secara perlahan seolah olah Muslimin Takut, Melihat kejadian itu Kitbuka dan Pasukannya yang Sudah dirasuki kesombongan itupun mengejar Pasukan Muslimin dengan Brutal, dan Kekalahan pun Menerpa mereka, Pasukan Besar Muslimin Lainnya yang Bersembunyi di lembah2 perbukitan Langsung Membabat mereka hingga sebagian Pasukan yang mereka klaim tidak pernah takut itupun lari tunggang langgang, Saifuddin Quthuz pun memerintahkan untuk mengejar mereka, Beliau di garda terdepan sambil mengucapkan slogan yang sangat bersejarah dan membekas di dada para pejuang, Wa Islama Wa Islama (demi Islam, demi Islam) Pasukan Muslimin pun Makin Bertambah Imannya, Bak singa yang  menerkam mangsa nya, pasukan mongol pun Hancur dan Kitbuka sang panglima yang sangat menaruh benci terhadap musliminpun Binasa. Takbir pun Bergema di berbagai Arah, Dunia yang kala itu diselimuti oleh ketakutan pun Mulai menampakkan Keindahannya berkat Pertolongan Allah Lewat keberanian Hamba2 nya. Psukan Barbar yang selama 43 tahun tak terkalahkan itupun Hancur ditangan Sang Penakluk Saifuddin Quthuz. Kejayaan Islam pun kembali Bersinar

Inilah Salah satu Kiprah kaum Muslimin, ketika mereka Yakin Akan Pertolongan Allah Dan Lurus dalam mentauhidkannya , Sudah Pasti Allah Akan memenangkan Siapapun Lawan dan sekuat apapun mereka. Serta Ke arifan dan Kebenaran Agama Ini pula yang kelak membuat Kerajaan2 Mongolia Memeluk Islam, dan Menuai Sejarah Gemilang yang tak terlupan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

3 PEMANAH MUSLIM TERBAIK DALAM SEJARAH {ARCHERY THE LEGEND}

     Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Memanah merupakan salah satu Keahlian yang sangat Di anjurkan dalam Agama, Kekuatan yang di sertai dengan Insting yang kuat menjadikan  olah raga ini menjadi salah satu Icon terpenting dalam sejarah kehidupan Dunia, Namun Taukah Kita bahwa dalam sejarah orang2 yang ahli dalam memanah dipakai sebagai pasukan elite dan sangat ditakuti , oleh karena itu kami akan membahas  Lima Pemanah Muslim Terhebat dalam sejarah,  1. sa'ad bin abi waqqash Sa'ad Bin Abi Waqqash Adalah salah satu Sahabat Rasulullah ﷺ Yang pertama kali masuk Islam Oleh karena itu Beliau termasuk salah satu dari 10 Sahabat Radhiallahu'anhum Yang di jamin Masuk Surga, Beliau juga merupakan Paman Nabi Muhammad ﷺ Karena Malik Bin Wuhaib (Ayah Saad) adalah paman dari Ibunda Aminah binti Wahab serta paman dari Hamzah Bin Abdul Muthalib Radhiallahu'anhu. pada Umur 17 tahun , Hidayah Islam masuk Lewat sahabat yang mulia Abubakar As Siddiq Radhialla

Ishaf Dan Naila 2 Sejoli Yang Di Kutuk Karena Berzina Di Depan Ka'bah

K isah ini sangat populer di tengah masyarajat qurays tentang dua sejoli yang di kutuk menjadi batu karena melakukan hubungan intim di dalam ka'bah , seperti yang di ungkapkan oleh 'ulama Ahli Tafsir Ath-Tabary dari Atsar Asy- Sya'bi : Ada dua berhala dai zaman Jahiliyah Di shafa bernama Isaf dan satu lagi berhala yang berada di marwah Nailah. masyarakat Jahiliyah jiak tawaf di ka'bah mereka mengusap (berharap berkah) dari kedua berhala tersebut, setelah datang islam berhala tersebut di hancurkan. ( jami'ul bayan fi ta'wilil 3/231) Di ceritakan Isaf seorang laki2 yang berasal dari Yaman Dan Nailah seorang wanita yang berasal dari Makkah, Karena saling mencintai Isaf pun melamar Nailah, tapi di tolak oleh orang tua nya, Pada saat itu momen yang pas untuk bertemu ialah pada saat haji, mereka berdua pun berencana untuk bertemu di waktu haji, dikala malam di mana jama'ah haji lainnya sudah pulang dan keadaan Ka'bah sepi kedua nya melakukan zina di Dal

2 Muslim dan 2 Kafir , 4 Penguasa Ini DI Abadikan Namanya sebagai Empat Raja Yang Menguasai Dunia

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Pemimpin merupakan kekuatan bagi rakyat dan Sebuah negara, karena dengan itu sebuah negara dapat bertahan dari serangan luar bahkan mampu untuk menaklukan negeri2 yang dia inginkan, seperti sejarah yang mengisahkan tentang 4 Raja pernah menguasai Dunia, siapa sajakah mereka, Baik Inilah 4 raja yang pernah menguasai Dunia. RAJA NAMRUD Mungkin kita tidak asing lagi dengan nama yang satu ini, ya dia adalah Namrud seorang Raja yang hidup di Zaman Rasulullah Ibrahim 'Alaihi Salam , Nama   nya ialah Namrud Bin Kan'an Bin Ush Bin ham Bin Nuh 'Alaihi Salam. Bisa di bilang Beliau mempunyai garis keturunan dengan sang Rasul pertama yaitu Nuh 'Alaihi Salam. dalam sejarah nya Namrud berkuasa selama 400 tahun, Hidup antara tahun (2275 sm – 1943 sm), Di mesopotamia (sekarang Iraq)   , Berbadan Tinggi dan kekar serta kematangan dalam kepemimpinan membuat ia dapat menguasai tanah sebagian Dunia, Ia juga di kenal sebagai O