Kisah Sulaiman Al Qonuni adalah permisalan paling jelas tentang usaha pemalsuan sejarah guna menutupi keagungan sejarah umat islam, yang merangkum kisah hidup manuasia mulia yang tiada duanya. Setelah pertemuan Erdogan dengan presiden Perancis, kelompok sekuler Turki mengeluarkan serial film yang menyudutkan Sultan Sulaiman Al Qonuni. Menggambarkan sebagai seorang penggila waita dan harta dalam edisi Turki, serial ini berjudul “Al Qarnul Adzim” ada beberapa stasiun TV arab yang juga menayangkan serial ini dan merubah judulnya menjadi “Hariim As Sulthan” (permaisuri sultan), bahkan di Indonesia pun telah tayang di TV swasta. Untuk semakin memperburuk citra Sultan yang mulia ini.
Namun masalahnya bukanlah pada produksi serial ini maupun penayangannya, masalahnya adalaha pada siapa yang selalu mengikuti serial ini. Padahal ia dihormati oleh musuhnya sebelum pengikutnya. Yang mengejutkan, dalam sastra Barat, ia tidak dijuluki “Al Qonuni” melainkan, Sulaiman yang Agung, Suleiman The Magnificent. Bahkan ia dianggap salah satu raja agung di seluruh Eropa. Jadi dalam serial tersebut sasarannya adalah kita, anda dan anak anak kita agar tidak mendapat satupun teladan dari umatnya untuk ia ikuti, mereka ingin kita mengingkari semua hal mulia dalam agama kita, padahal kita dapati bangsa lain mereka tidak hanya menghormati,bahkan mereka ajari anak anak mereka untuk mengkultuskan ksatria mereka. Sedangkan kita justru sibuk mengikuti tanyangan yang menghina pahlawan kita, dan manipulasi dalam kisah Sulaiman Al Qanuni hanyalah satu bagian dari sebuah konspirasi besar. Untuk menyudutkan kekhalifahan Turki Utsmani secara keseluruhan, seperti penyebutan Khalifah Utsmani menjadi Sultan Utsmani. Dan Khekilafahan Turki menjadi Penjajah Turki.
Kita masuk kepada poin utama. Siapakah Sultan Sulaiman Al Qonuni itu? Ia adalah Sulaiman bin Salim I bin Bayazid II bin Muhammad Al Fatih, bin Murad II bin Muhammad I bin Bayazid I bin Murad I bin Orkhan Ghazi bin Utsman bin Ortoghrul. Ayah nya Salim I memberinya nama Suliaman untuk meneladani Nabi Sulaiman Seorang nabi sekaligus raja yang besar. Serta menanamkan rasa bangga dalam hatinya karena membawa nama agung ini.
Sulaiman Al Qonuni meneruskan kekhalifahan setelah wafatnya Sultan Salim I, pada umur 25 tahun, usia yang sangat muda, namun apa yang ia lakukan di usia tersebut. Ujian sebagai seorang khalifah langsung ia hadapi usai ia diangkat. Oleh pemberontakan beberapa wakilnya, yang menganggapnya masih belia, namun sang Sultan menjawab dengan tangan besinya, dan dalam waktu singkat ia berhasil menekuk segala usaha pemberontakan itu. Seperti pemberontakan gubernur wilayah Syam yang mampu ia patahkan, untuk menjadi pelajaran bagi siapa saja yang mencoba mnguji wibawa khalifah.
Begitu juga dengan raja-raja Eropa yang mencoba bermain main dengannya seperti raja Hungaria, ia menolak membayar jizya yang pernah ia tunaikan pada zaman Sultan Salim I, maka Sultan Sulaiman menyiapkan dan memimpin sendiri pasukan Islamnya yang besar. Ia lalu maju ke tengah benua Eropa, hingga sampai di salah satu benteng terkuatnya, Belgrad (ibukota Serbia sekarang) dan dulu merupakan bagian dari kerajaan Hungaria. Belgrad adalah bentang terakhir pasukan Nasrani di Timur Eropa, setelah jatuhnya Konstantinopel. Begitu kuatnya Belgard, sampai Sultan Muhammad Al Fatih yang menakhlukan Konstantinopel tidak mampu menakhlukkan Belgard, bahkan ia terluka dalam pengepungan panjangnya. Namun sebelum meninggalkan Belgard, dalam keadaan terluka beliau kumpulkan sisa tenaganya dan menganggkat tangannya ke langit sera berdoa “ Ya Allah taklukkan lah kota ini melalui seseorang dari keturunanku”. Allah pun mengabulkan doa Al Fatih. Maka di takhlukkan Belgerd oleh Sulaiman, setelah satuan Meriam Turki menggempur tembok Belgard terus menerus, yang memaksa pasukan Salib di dalamnya untuk menyerah. Hal utama yang Sultan Sulaiman lakukan usai penakhlukan Belgard adalah, menyerukan kumandang Adzan dari atas benteng Belgard yang masyhur.
Monumen persaabatan Turki Utsmani dengan Hungaria
Lalu tersebarlah kabar kejatuhan Belgard ke segenap penjuru Eropa, maka berdatanganlah utusan raja raja Eropa untuk membayar Jizyah, kepada Khalifah yang mereka anggap remeh, ternyata seorang pemimpin yang kuat dan mampu memimpin pasukannya sendiri. Dan jadilah Sulaiman pemimpin terkuat di dunia saat itu. Hingga raja Fransis I, meminta pasukan bantuannya, untuk membebaskan Perancis dari penjajahan Spanyol. Maka bergeraklah angkatan laut Turki Utsmani, di bawah laksamana laut Turki Utsmani Khairuddin Barbarosa, untuk membebaskan kota kota di Perancis dari Spanyol. Maka ditaklukkanlah kota Nice dan Pulau Korsika. Sebagai imbalannya, Muslimin lalu menjadikan pelabuhan Toulon sebagai markas Angkata Laut Turki Utsmani. Jadilah Toulon sebuah kota di bawah hukum Islam dengan lambang Turki Utsmani pada bentengnya, dan Adzan pun berkumandang disana. Bahakan Sultan Sulaiman dapat mengatur undang undang Perancis sesuai pendapatnya. Seperti saat Perancis berniat mengadakan sejenis tarian, namun Sultan Sulaiman melarang tarian itu, supaya tidak menyebarakan kerusakan di masyarakat Perancis. Dan benar saja Perancis saat itu langsung mentaati perintah Sultan Sulaiman Al Qonuni itu.
Dalam masa kepemimpinannya yang penuh dengan jihad. Sultan Sulaiman juga bermaksud mematahkan gerakan ksatria St. John. Yang menjadikan pulau Rhodes markas dan mengganggu pelayaran muslimin di selat Mediterania. Ksatria St. John adalah salah satu pasukan yang paling keji atas umat Islam selama perang Salib di Palestina, biasa disebut dengan Hospitaller, terkenal dengan sifat berlebihannya dalam Kristen, serta dendam kesumat mereka atas umat Islam. Dan salah satu film yang mengubah fakta sejarah dengan judul An Nashir Shalahuddin, yang penuh dengan kebohongan menggambarkan Ksatria St. John sebagai orang orang pencinta damai. Dan yang pasti St. John terus menerus membuat kerusakan di palestina, hingga dikalahkan oleh Shalahuddin Al Ayyubi.
lukisan St. John ketika menguasai Palestina
Lalu mereka bermarkas di pulau Rhodes untuk membajak kapal kapal Islam. Maka bergerak lah Sultan Sulaiman membalas kejahatan mereka atas muslimin, dengan memimpin sendiri angkatan lautnya yang besar ke pulau Rhodes. Lalu St. John berlindung di balik benteng mereka dan Meriam Turki Utsmani terus menggempur mereka. Sejak saat itu Sulaiman menjalankan sebuah taktik perang baru, dan taktik ini juga yang digunakan pejuang HAMAS, lima ratus tahun kemudian. Yaitu dengan penggalian lima puluh terowongan di bawah benteng Rhodes dan dilanjutkan serangan cepat ke pertahanan musuh di dalam benteng. Dan Sultan Sulaiman berhasil dengan tektik itu serta St. John menyerah untuk meninggalkan pulau.
Lalu St. John berpindah ke pulau Malta dan bermarkas disana, kemudian dikenal dengan nama kesatria Malta, hingga dating Napoleon yang mengusir mereka pada tahun 1798. Namun mereka terus berjalan secara rahasia sebagai sebuah badan amal dan mendirikan pergerakan Ksatria Malta ayng membentuk sebuah negara bayangan yang diakui oleh 100 negara, diantaranya 4 negara Arab. Juga memiliki hubungan erat dengan Knight Templar yang berpengaruh dalam pemerintahan Amerika. Dan adabanyak bukti menunjukkan bahwa organisasi tentara bayaran, Black Water, yang banyak berbuat criminal di Irak adalah bentuk lain dari Ksatria Malta dan inilah rahasia banyaknya perbuatan criminal mereka atas muslimin di Irak.
Yang jelas Sultan Sulaiman meneruskan pembebasan berbagai kota Islam di utara Afrika dari cengkraman tentara Salib, maka di bebaskanlah Tunis, Al Jazair, dan Libya dari tentara Salib. Tak cukup sampai disitu, ia juga memerangi Portugis di sepanjang Laut Merah juga penjagaan teluk Arab dari tentara salib yang bermaksud menjajahnya. Maka bersatulah Oman, Al Ahsa’, dan Qatar, dalam kesatuan Khilafah Turki Utsmani, begitu juga dengan Somalia dan sepanjang pantainya menjadi markas pergerakan angkatan laut Turki Utsmani. Dengannya Sultan Sulaiman menjaga teluk Arab, Oman, Yaman dan Somalia dari tentara Salib. Lalu pelabuhan Aden di Yman menjadi pelabuhan militer kuat dengan serratus pucuk Meriam untuk mengawasi setiap kapal perang yang berniat mendekati laut Merah.
Kemudian datanglah surat dari muslimin India yang diperangi Portugis, maka dikirimlah kekuatan laut Turki Utsmani untuk menyelamatkan Muslimin India. Juga Muslimin Aceh, Indonesia yang meminta bantuan pasukan kepada Khalifah Sulaiman Al Qanuni. Maka dikirimlah kesatuan gerak cepat dibawah angkatan Laut Turki Utsmani untuk melindungi muslimin disana. Maka jadilah kekuatan luat Islam,melindungi Islam dan Muslimin di lautan timur Asia Eropa barat dan Afrika Utara. Pada saat yang sama Sultan juga mengirim angkatanya ke Andalusia. Untuk membebaskan Muslimin eropa dari Penyiksaan tentara Salib dalam Inkuisisi.
Sumber : Nahtaj.wopress.
Kisah Sulaiman Al Qonuni adalah permisalan paling jelas tentang usaha pemalsuan sejarah guna menutupi keagungan sejarah umat islam, yang merangkum kisah hidup manuasia mulia yang tiada duanya. Setelah pertemuan Erdogan dengan presiden Perancis, kelompok sekuler Turki mengeluarkan serial film yang menyudutkan Sultan Sulaiman Al Qonuni. Menggambarkan sebagai seorang penggila waita dan harta dalam edisi Turki, serial ini berjudul “Al Qarnul Adzim” ada beberapa stasiun TV arab yang juga menayangkan serial ini dan merubah judulnya menjadi “Hariim As Sulthan” (permaisuri sultan), bahkan di Indonesia pun telah tayang di TV swasta. Untuk semakin memperburuk citra Sultan yang mulia ini.
Namun masalahnya bukanlah pada produksi serial ini maupun penayangannya, masalahnya adalaha pada siapa yang selalu mengikuti serial ini. Padahal ia dihormati oleh musuhnya sebelum pengikutnya. Yang mengejutkan, dalam sastra Barat, ia tidak dijuluki “Al Qonuni” melainkan, Sulaiman yang Agung, Suleiman The Magnificent. Bahkan ia dianggap salah satu raja agung di seluruh Eropa. Jadi dalam serial tersebut sasarannya adalah kita, anda dan anak anak kita agar tidak mendapat satupun teladan dari umatnya untuk ia ikuti, mereka ingin kita mengingkari semua hal mulia dalam agama kita, padahal kita dapati bangsa lain mereka tidak hanya menghormati,bahkan mereka ajari anak anak mereka untuk mengkultuskan ksatria mereka. Sedangkan kita justru sibuk mengikuti tanyangan yang menghina pahlawan kita, dan manipulasi dalam kisah Sulaiman Al Qanuni hanyalah satu bagian dari sebuah konspirasi besar. Untuk menyudutkan kekhalifahan Turki Utsmani secara keseluruhan, seperti penyebutan Khalifah Utsmani menjadi Sultan Utsmani. Dan Khekilafahan Turki menjadi Penjajah Turki.
Kita masuk kepada poin utama. Siapakah Sultan Sulaiman Al Qonuni itu? Ia adalah Sulaiman bin Salim I bin Bayazid II bin Muhammad Al Fatih, bin Murad II bin Muhammad I bin Bayazid I bin Murad I bin Orkhan Ghazi bin Utsman bin Ortoghrul. Ayah nya Salim I memberinya nama Suliaman untuk meneladani Nabi Sulaiman Seorang nabi sekaligus raja yang besar. Serta menanamkan rasa bangga dalam hatinya karena membawa nama agung ini.
Sulaiman Al Qonuni meneruskan kekhalifahan setelah wafatnya Sultan Salim I, pada umur 25 tahun, usia yang sangat muda, namun apa yang ia lakukan di usia tersebut. Ujian sebagai seorang khalifah langsung ia hadapi usai ia diangkat. Oleh pemberontakan beberapa wakilnya, yang menganggapnya masih belia, namun sang Sultan menjawab dengan tangan besinya, dan dalam waktu singkat ia berhasil menekuk segala usaha pemberontakan itu. Seperti pemberontakan gubernur wilayah Syam yang mampu ia patahkan, untuk menjadi pelajaran bagi siapa saja yang mencoba mnguji wibawa khalifah.
Begitu juga dengan raja-raja Eropa yang mencoba bermain main dengannya seperti raja Hungaria, ia menolak membayar jizya yang pernah ia tunaikan pada zaman Sultan Salim I, maka Sultan Sulaiman menyiapkan dan memimpin sendiri pasukan Islamnya yang besar. Ia lalu maju ke tengah benua Eropa, hingga sampai di salah satu benteng terkuatnya, Belgrad (ibukota Serbia sekarang) dan dulu merupakan bagian dari kerajaan Hungaria. Belgrad adalah bentang terakhir pasukan Nasrani di Timur Eropa, setelah jatuhnya Konstantinopel. Begitu kuatnya Belgard, sampai Sultan Muhammad Al Fatih yang menakhlukan Konstantinopel tidak mampu menakhlukkan Belgard, bahkan ia terluka dalam pengepungan panjangnya. Namun sebelum meninggalkan Belgard, dalam keadaan terluka beliau kumpulkan sisa tenaganya dan menganggkat tangannya ke langit sera berdoa “ Ya Allah taklukkan lah kota ini melalui seseorang dari keturunanku”. Allah pun mengabulkan doa Al Fatih. Maka di takhlukkan Belgerd oleh Sulaiman, setelah satuan Meriam Turki menggempur tembok Belgard terus menerus, yang memaksa pasukan Salib di dalamnya untuk menyerah. Hal utama yang Sultan Sulaiman lakukan usai penakhlukan Belgard adalah, menyerukan kumandang Adzan dari atas benteng Belgard yang masyhur.
Monumen persaabatan Turki Utsmani dengan Hungaria
Lalu tersebarlah kabar kejatuhan Belgard ke segenap penjuru Eropa, maka berdatanganlah utusan raja raja Eropa untuk membayar Jizyah, kepada Khalifah yang mereka anggap remeh, ternyata seorang pemimpin yang kuat dan mampu memimpin pasukannya sendiri. Dan jadilah Sulaiman pemimpin terkuat di dunia saat itu. Hingga raja Fransis I, meminta pasukan bantuannya, untuk membebaskan Perancis dari penjajahan Spanyol. Maka bergeraklah angkatan laut Turki Utsmani, di bawah laksamana laut Turki Utsmani Khairuddin Barbarosa, untuk membebaskan kota kota di Perancis dari Spanyol. Maka ditaklukkanlah kota Nice dan Pulau Korsika. Sebagai imbalannya, Muslimin lalu menjadikan pelabuhan Toulon sebagai markas Angkata Laut Turki Utsmani. Jadilah Toulon sebuah kota di bawah hukum Islam dengan lambang Turki Utsmani pada bentengnya, dan Adzan pun berkumandang disana. Bahakan Sultan Sulaiman dapat mengatur undang undang Perancis sesuai pendapatnya. Seperti saat Perancis berniat mengadakan sejenis tarian, namun Sultan Sulaiman melarang tarian itu, supaya tidak menyebarakan kerusakan di masyarakat Perancis. Dan benar saja Perancis saat itu langsung mentaati perintah Sultan Sulaiman Al Qonuni itu.
Dalam masa kepemimpinannya yang penuh dengan jihad. Sultan Sulaiman juga bermaksud mematahkan gerakan ksatria St. John. Yang menjadikan pulau Rhodes markas dan mengganggu pelayaran muslimin di selat Mediterania. Ksatria St. John adalah salah satu pasukan yang paling keji atas umat Islam selama perang Salib di Palestina, biasa disebut dengan Hospitaller, terkenal dengan sifat berlebihannya dalam Kristen, serta dendam kesumat mereka atas umat Islam. Dan salah satu film yang mengubah fakta sejarah dengan judul An Nashir Shalahuddin, yang penuh dengan kebohongan menggambarkan Ksatria St. John sebagai orang orang pencinta damai. Dan yang pasti St. John terus menerus membuat kerusakan di palestina, hingga dikalahkan oleh Shalahuddin Al Ayyubi.
lukisan St. John ketika menguasai Palestina
Lalu mereka bermarkas di pulau Rhodes untuk membajak kapal kapal Islam. Maka bergerak lah Sultan Sulaiman membalas kejahatan mereka atas muslimin, dengan memimpin sendiri angkatan lautnya yang besar ke pulau Rhodes. Lalu St. John berlindung di balik benteng mereka dan Meriam Turki Utsmani terus menggempur mereka. Sejak saat itu Sulaiman menjalankan sebuah taktik perang baru, dan taktik ini juga yang digunakan pejuang HAMAS, lima ratus tahun kemudian. Yaitu dengan penggalian lima puluh terowongan di bawah benteng Rhodes dan dilanjutkan serangan cepat ke pertahanan musuh di dalam benteng. Dan Sultan Sulaiman berhasil dengan tektik itu serta St. John menyerah untuk meninggalkan pulau.
Lalu St. John berpindah ke pulau Malta dan bermarkas disana, kemudian dikenal dengan nama kesatria Malta, hingga dating Napoleon yang mengusir mereka pada tahun 1798. Namun mereka terus berjalan secara rahasia sebagai sebuah badan amal dan mendirikan pergerakan Ksatria Malta ayng membentuk sebuah negara bayangan yang diakui oleh 100 negara, diantaranya 4 negara Arab. Juga memiliki hubungan erat dengan Knight Templar yang berpengaruh dalam pemerintahan Amerika. Dan adabanyak bukti menunjukkan bahwa organisasi tentara bayaran, Black Water, yang banyak berbuat criminal di Irak adalah bentuk lain dari Ksatria Malta dan inilah rahasia banyaknya perbuatan criminal mereka atas muslimin di Irak.
Yang jelas Sultan Sulaiman meneruskan pembebasan berbagai kota Islam di utara Afrika dari cengkraman tentara Salib, maka di bebaskanlah Tunis, Al Jazair, dan Libya dari tentara Salib. Tak cukup sampai disitu, ia juga memerangi Portugis di sepanjang Laut Merah juga penjagaan teluk Arab dari tentara salib yang bermaksud menjajahnya. Maka bersatulah Oman, Al Ahsa’, dan Qatar, dalam kesatuan Khilafah Turki Utsmani, begitu juga dengan Somalia dan sepanjang pantainya menjadi markas pergerakan angkatan laut Turki Utsmani. Dengannya Sultan Sulaiman menjaga teluk Arab, Oman, Yaman dan Somalia dari tentara Salib. Lalu pelabuhan Aden di Yman menjadi pelabuhan militer kuat dengan serratus pucuk Meriam untuk mengawasi setiap kapal perang yang berniat mendekati laut Merah.
Kemudian datanglah surat dari muslimin India yang diperangi Portugis, maka dikirimlah kekuatan laut Turki Utsmani untuk menyelamatkan Muslimin India. Juga Muslimin Aceh, Indonesia yang meminta bantuan pasukan kepada Khalifah Sulaiman Al Qanuni. Maka dikirimlah kesatuan gerak cepat dibawah angkatan Laut Turki Utsmani untuk melindungi muslimin disana. Maka jadilah kekuatan luat Islam,melindungi Islam dan Muslimin di lautan timur Asia Eropa barat dan Afrika Utara. Pada saat yang sama Sultan juga mengirim angkatanya ke Andalusia. Untuk membebaskan Muslimin eropa dari Penyiksaan tentara Salib dalam Inkuisisi.
Sumber : Nahtaj.wopress.
Komentar
Posting Komentar